Cara Bedakan Alergi dan Infeksi pada Anak

20 April 2021 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Alergi atau Infeksi? Begini Cara Membedakannya Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Alergi atau Infeksi? Begini Cara Membedakannya Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Alergi maupun infeksi, adalah dua kondisi yang kerap dialami anak. Keduanya dapat menimbulkan reaksi yang sama seperti bersin-bersin, batuk, hingga pilek. Meski begitu, alergi dan infeksi tidak sama bahkan jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
Alergi terjadi akibat reaksi sistem kekebalan anak terhadap alergen tertentu, seperti serbuk sari, debu, hingga bulu hewan peliharaan. Alergi juga dapat terjadi bila sistem kekebalan seseorang memiliki sensitivitas berlebihan terhadap protein tertentu, yang bagi orang lain tidak menimbulkan masalah.
Sementara infeksi terjadi ketika mikroorganisme memasuki tubuh seseorang dan menyebabkan kerusakan. Menurut Medical News Today, mikroorganisme menggunakan tubuh orang untuk menopang dirinya sendiri, berkembang biak, dan menjajah. Organisme mikroskopis yang menular ini dikenal sebagai patogen, dan mereka dapat berkembang biak dengan cepat. Contoh patogen meliputi bakteri, virus, dan juga jamur.
Lalu bagaimana cara membedakan alergi atau infeksi pada anak?

Beda Alergi dan Infeksi pada Anak

Anak Alergi atau Infeksi? Begini Cara Membedakannya Foto: Shutter Stock
Banyak anak yang memiliki alergi tertentu, biasanya disebabkan oleh respons negatif terhadap suatu zat. Sehingga sistem kekebalan tubuhnya merespons dengan melepaskan zat kimia yang disebut histamin.
ADVERTISEMENT
Gejala alergi pada anak juga dapat berbeda-beda. Bisa berupa gatal, diare, nyeri perut, sariawan, migraine, batuk, pilek, atau sesak. Biasanya, gejala berlangsung cukup lama atau tak kunjung sembuh.
Gejala juga sering berulang dengan penyebab yang sama, misalnya setelah mengonsumsi makanan tertentu, berada di dekat hewan berbulu atau terpapar debu rumah. Dugaan alergi semakin kuat dengan adanya kerabat dekat si kecil yang memiliki riwayat alergi.
Beberapa gejala alergi tersebut mirip dengan infeksi virus yang menyebabkan flu dan juga batuk. Mengutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, untuk membedakan alergi dengan infeksi, ada tiga informasi yang dibutuhkan.
Pertama, apakah gejala yang timbul di anak disertai demam? Apakah keluhan siang hari lebih dominan dari pagi dan malam hari? Apakah ingus atau reaknya kental dan berwarna?
ADVERTISEMENT
Bila ketiga pertanyaan tersebut dijawab “tidak”, maka gejala batuk pilek yang diderita pada anak kemungkinan besarnya disebabkan oleh alergi. Sementara bila salah satu dari ketiga pertanyaan tersebut dijawab “iya”, maka gejala batuk pilek yang diderita kemungkinan besar disebabkan karena infeksi.
Kemudian, gejala alergi juga bisa hilang atau berkurang pada siang hari. Ini karena manusia memiliki siklus diurnal, yakni ketika tubuh memproduksi hormon adrenalin dan kortisol, yang lebih banyak pada siang hari dan menurun saat malam sampai pagi hari. Sedangkan adrenalin dan kortisol dapat menghilangkan atau mengurangi gejala alergi, Moms.