Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memang, bila baru saja melahirkan dan sedang memasuki masa menyusui, Anda mungkin akan mengalami rambut rontok. Kerontokan rambut yang dialami pun bisa jadi lebih dari biasanya atau sangat banyak hingga membuat panik. Namun, semua ini tidak ada hubungannya dengan menyusui atau ludah si kecil.
Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi?
Pertama, Anda perlu memahami bahwa tak hanya rambut ibu menyusui tapi setiap hari rambut manusia memang gugur atau rontok. Namun, tak perlu khawatir, hal ini merupakan siklus pertumbuhan rambut yang wajar dan normal. Rambut yang gugur setiap hari itu juga akan tumbuh kembali.
Nah, seorang ibu yang baru melahirkan atau sedang memasuki masa menyusui akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan rambutnya rontok lebih dari biasanya. Hal ini pun, ada penjelasan medisnya.
Dijelaskan dalam laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), saat hamil, kadar estrogen seorang wanita melonjak sehingga fase hidup rambutnya jadi lebih panjang. Artinya, rambut yang seharusnya gugur tidak jadi rontok. Ini yang membuat rambut ibu hamil terasa lebih lebat.
ADVERTISEMENT
Semenetara setelah melahirkan, hormon estrogen menurun dan kembali ke tingkat normal. Siklus dan pertumbuhan rambut juga ikut normal. Rambut yang ‘terlambat rontok’ saat hamil, jadi rontok pada masa menyusui, sehingga helaian yang gugur seolah jauh lebih banyak dibanding sebelum masa kehamilan.
Kondisi ini sangat wajar, umumnya tidak berlangsung lama dan tidak akan menyebabkan kebotakan. Jadi, tak perlu khawatir, Moms!
Lantas apa hubungannya dengan bayi main ludah atau liur? Ternyata secara medis, tidak ada hubungannya kok, Moms. Dengan kata lain, hal ini cuma mitos atau kekeliruan pemahaman.
Kebetulan saja fase ibu mengalami kerontokan rambut karena perubahan hormon dan fase bayi bermain liur (biasanya saat bayi memasuki usia 3-4 bulan) bersamaan. Demikian juga dengan berlalunya kedua fase ini yaitu saat bayi berusia 6 bulan, maksimum 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kerontokan rambut yang dialami oleh seorang ibu menyusui bisa saja jadi lebih berat atau fasenya berlangsung lebih lama jika ia mengalami kekurangan nutrisi. Karenanya, tetaplah perhatikan asupan nutrisi Anda, Moms!
Apabila merasa masalah rambut rontok yang dialami semakin parah atau tidak wajar, periksakanlah diri ke dokter spesialis kulit untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang menyertai kerontokan rambut Anda.