Ibu Menyusui Pakai Narkoba, Apa Dampaknya Pada Bayi?

31 Desember 2019 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi amphetamine Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi amphetamine Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada saat menyusui, ibu perlu cermat dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ya Moms, apapun yang masuk ke dalam tubuh Anda bisa berdampak pada kualitas ASI.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Health Line melaporkan bila studi yang dilakukan pada 15 ibu menyusui dan meminum kafein sekitar 36 hingga 335 mg, menunjukkan adanya 0,06 hingga 1,5 persen kafein pada ASI mereka.
Lantas, bagaimana dengan penggunaan narkoba pada ibu menyusui?
Moms, seperti yang sedang ramai diberitakan, Medina Zein, selebgram sekaligus pebisnis, pada Sabtu (28/12) lalu ditangkap polisi di sebuah rumah sakit di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dari hasil pemeriksaan, Medina terbukti positif mengkonsumsi narkoba jenis amphetamine alias sabu. Medina juga diketahui baru melahirkan bayi pada 9 September lalu.
Ilustrasi amphetamine Foto: Shutterstock
Bila dihitung, bayi laki-laki bernama Muhammad Syafi Hakim itu baru berusia 3 bulan yang berarti masih dalam proses menyusui. Tak ayal bila ditilik dari kolom komentar pada Instagram-nya banyak netizen yang mempertanyakan soal kondisi anaknya yang sedang diberi ASI.
ADVERTISEMENT
Benarkah ibu yang mengkonsumsi narkoba bisa mempengaruhi kualitas ASI yang diminum bayi?
Menurut konselor menyusui, dr. Ameetha Drupadi, CIMI, narkoba yang dikonsumsi ibu menyusui memang benar bisa masuk ke dalam ASI. Berarti bayi yang meminum ASI tersebut juga turut menelan narkoba.
Lalu apakah ada dampaknya?
Jelas ada, Moms! Misalnya saja menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk perkembangan otaknya.
“Narkoba seperti heroin, sabu dan lain-lain yang dikonsumsi ibu akan keluar di ASI dan bisa tertelan oleh bayi,” ungkapnya saat dihubungi kumparanMOM pada Senin (30/12).
Efek jangka pendeknya, bayi menjadi rewel, jantungnya berdebar, gemetar, gelisah berat, hingga suhu badannya tinggi.
“Kondisi ini lebih mudah untuk terinfeksi bakteri dan virus,” tambah konselor laktasi di RS Mayapada, Jakarta Selatan.
menyusui bayi Foto: Shutterstock
Apakah juga berlaku untuk ibu yang mengkonsumsi narkoba jenis amphetamine?
ADVERTISEMENT
Ya, amphetamine layaknya narkoba jenis lain yang bisa membuat bayi mudah rewel, gemetar dan sulit tidur. Amphetamin sendiri diketahui narkoba jenis sabu.
Sementara efek jangka panjang pada bayi yang menyusu dari ibu yang mengkonsumsi narkoba adalah si kecil bisa overdosis. Selain itu, bisa membuat detak jantungnya menjadi sangat berdebar dan menyebabkan kerusakan jantung, bahkan hingga kematian.
Meski begitu, bayi yang sudah positif tetap bisa menghilangkan narkoba dari tubunya. Caranya, dr Ameetha menjelaskan, agar bayi ditangani oleh dokter spesialis anak dan ibu menyusui menyetop pemberian ASI.
Sebagai gantinya, bayi bisa mendapatkan ASI dari donor ASI atau susu formula. "Nanti narkoba akan keluar di urine bayi, 1 hingga 2 bulan," tutupnya.
ADVERTISEMENT