Jangan Dipaksa, Ini 4 Langkah Menyapih Anak dengan Efektif

8 Mei 2019 17:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyapih anak Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyapih anak Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anda mungkin pernah mendengar cara menyapih anak dengan metode yang sedikit “menyiksa”. Misalnya dengan memberikan pare, minyak kayu putih, atau kunyit pada puting agar anak menolak menyusu. Ada juga yang mengatakan, ibu harus berpisah dengan anaknya untuk sementara waktu agar si kecil lupa menyusu.
ADVERTISEMENT
Moms, sebelum menyapih anak, pastikan dulu Anda dan si kecil memang sudah siap untuk melaluinya. Jika anak Anda sudah berusia 2 tahun dan telah menunjukkan tanda-tanda siap disapih, maka Anda bisa menyapihnya dengan cinta dengan kasih sayang.
Tak perlu gunakan cara yang menyiksa, menurut dr Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc., dokter spesialis anak di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, berikut 4 langkah menyapih anak dengan efektif:
1. Lakukan Secara Bertahap
Ilustrasi menyapih anak Foto: Shutterstock
Menyapih sebaiknya tidak dilakukan secara tiba-tiba, Moms. Kecuali si kecil yang menghendaki untuk berhenti menyusu atau menyapih dirinya sendiri.
Menyapih anak idealnya dilakukan secara bertahap. Bagaimana caranya?
“Misalnya dengan tidak secara aktif menawarkan anak untuk menyusu. Namun, bila anak memang meminta disusui maka ibu sebaiknya tetap melakukannya,” papar dr Caessar saat dihubungi kumparanMOM saat dihubungi pada Minggu (5/5).
ADVERTISEMENT
2. Pilihlah Satu Waktu
Balita bermain di siang hari. Foto: Shutterstock
Setelah terbiasa tidak menawari anak menyusu, Anda bisa mulai menyapih anak pada satu waktu dalam sehari. Pilihlah waktu di mana anak paling jarang ingin menyusu, misalnya pada siang hari. Buatlah komitmen untuk mengalihkan perhatian si kecil saat ia ingin menyusu saat siang.
“Siang hari saat anak aktif bermain, ia biasanya paling jarang menunjukkan keinginannya menyusu. Umumnya, saat hendak tidur atau di malam hari anak lebih sering meminta disusui, sehingga ini adalah waktu yang terakhir disapih,” tambah dr Caessar.
3. Kurangi Frekuensi Menyusui
Menyusui balita Foto: Shutterstock
Setelah si kecil terbiasa tidak menyusu pada siang hari, Anda bisa menyapih pada waktu lain. Misalnya pada pagi hari. Kurangi frekuensinya setiap beberapa hari.
ADVERTISEMENT
“Mengurangi frekuensi menyusui secara bertahap juga akan membantu ibu menghindari mastitis atau peradangan jaringan payudara akibat penumpukan produksi ASI yang tidak dikeluarkan,” jelasnya.
4. Jangan Mengikat atau Menekan Payudara
Ilustrasi payudara terasa tak nyaman saat menyapih. Foto: Shutterstock
Ketika Anda mengurangi frekuensi menyusui, wajar bila payudara bengkak dan terasa tidak nyaman. Sebab, payudara Anda tetap memproduksi ASI beberapa minggu setelah menyapih.
Jika sudah begitu, hindari mengikat atau menekan payudara Anda karena justru akan menyebabkan rasa nyeri yang tidak perlu, Moms. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Anda bisa memompa ASI demi mengosongkan payudara.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Masih ada artikel-artikel tentang Menyapih Anak lainnya yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!
ADVERTISEMENT