Kapan Sebaiknya Anak Laki-laki Disunat?

12 Oktober 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sunat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sunat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sunat pada anak laki-laki memberi banyak manfaat, terutama untuk kesehatannya. Kulup yang menutupi ujung penis itu perlu dipotong untuk menghindari risiko infeksi atau timbul rasa gatal.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari segi kesehatan ini jadi alasan banyak orang tua yang menyunat anak, selain karena ingin mengikuti perintah agama. Di Indonesia sendiri, umumnya anak disunat di usia 5-13 tahun.
Tapi sebenarnya, kapan sebaiknya anak disunat?

Semakin Kecil Umur Anak Saat Disunat, Semakin Baik

Soal sunat, semakin kecil umurnya semakin baik Foto: Thinkstock
"Sebenarnya anak laki-laki lebih baik bila disunat sebelum berusia 6 bulan, atau saat bayi belum lincah untuk bisa tengkurap sendiri. Jadi semakin kecil umurnya, justru semakin baik," jelas dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.Bs., dokter spesialis bedah syaraf serta pemilik Rumah Sunat dr. Mahdian kepada kumparanMOM.
"Sebaiknya lagi justru sebelum bayi berumur 40 hari. Kalau masih kecil itu, pembuluh darahnya juga masih kecil-kecil, sehingga sangat kecil risiko perdarahan dan tentunya lebih cepat proses penyembuhannya karena regenarasi selnya sangat cepat," ungkap dr. Mahdian.
ADVERTISEMENT

Apa Risiko Sunat saat Bayi?

Ilustrasi bayi Laki-laki Foto: Unsplash
Anda tak perlu takut akan risiko sunat saat bayi, Moms. dr. Mahdian memastikan, selama teknik dan prosedurnya benar, sunat saat bayi aman dilakukan. Selain itu, sunat saat bayi juga tidak akan memunculkan trauma psikologis, karena di usia itu si kecil belum bisa ingat apapun.
"Kalau ada penelitian yang mengatakan sunat saat bayi berbahaya, itu harus dipelajari lagi kenapanya. Apakah teknisnya salah, sehingga bisa terjadi perdarahan? Atau bayinya mungkin memang punya kelainan sehingga mudah perdarahan. Itu harus dicari tahu kenapanya. Tapi selama tekniknya benar, harusnya aman-aman saja," kata dokter spesialis bedah syaraf itu.

Sunat di Usia Balita

Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
Lantas, bagaimana jika anak Anda sudah berusia 1 atau 2 tahun dan sedang aktif-aktinya bergerak? Lebih baik disunat di usia tersebut atau menunggu usianya lebih besar?
ADVERTISEMENT
"Nah kalau sudah di usia satu atau dua tahun, memang ada kesulitan. Dia misalnya, tahu nih kalau ada klem di alat kelaminnya, akhirnya ditarik, digaruk-garuk, jadi berdarah. Belum lagi, kalau tidur berisiko kegesek-gesek juga bisa berdarah. Sehingga memang sebaiknya dilakukan saat bayi belum bisa tengkurap," jelas dr. Mahdian.
Anda bisa memeriksakan terlebih dahulu kondisi kelamin anak Anda ke dokter spesialis anak. Jika tidak ada tanda-tanda penyempitan di saluran kencing, Anda bisa menunggu waktu sunat anak hingga ia bisa diajak untuk berkomunikasi. Namun, jika ada tanda-tanda penyempitan, Anda bisa berdiskusi lebih lanjut dengan dokter, apakah anak perlu disunat dalam waktu dekat atau tidak.