Lebih Baik Mana, Perbanyak Protein Hewani atau Nabati bagi Keluarga?

5 November 2019 17:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PORTRAIT - Keluarga makan Foto: Shuttersstock
zoom-in-whitePerbesar
PORTRAIT - Keluarga makan Foto: Shuttersstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sajian yang lezat dan tampilan yang menggugah selera belum cukup bagi keluarga tercinta. Ya Moms, Anda juga perlu memastikan makanan tersebut mengandung nutrisi sehat seimbang.
ADVERTISEMENT
Protein merupakan kompenen utama jaringan tubuh dan merupakan senyawa kimia yang terdiri dari rangkaian asam amino. Adapun perannya begitu penting pada fungsi organ tubuh kita.
Kita tentu sudah tahu, untuk memenuhi protein bisa diperoleh dari hewani dan nabati. Tapi mana ya, yang lebih baik?
Ilustrasi sumber protein Foto: Shutterstock
Jawabnya, keduanya memang sama baik dan bermanfaat bagi tubuh seluruh anggota keluarga Anda, Moms. Hanya saja, Pakar Gizi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., menyebutkan bahwa protein hewani lebih mudah dicerna dan diserap tubuh.
"Pada protein hewani, terkandung asam amino esensial lengkap, sementara pada protein nabati tidak," katanya di acara MilkVersation, sebuah kegiatan edukasi bagi rekan-rekan media yang diselenggarakan Frisian Flag Indonesia (FFI), di Jakarta, Senin (4/11).
ADVERTISEMENT
Dampaknya bila keluarga Anda kurang asupan protein tak main-main, Moms. Antara lain: menyebabkan stunting, terjadi gangguan fungsi organ tubuh, hingga memengaruhi emosi dan kesehatan mental, serta kualitas yang menurun pada rambut, tulang, dan gigi. Inilah pula yang sebabkan balita Anda mudah patah tulang.
Susu sapi merupakan salah satu asupan protein hewani yang baik bagi keluarga Foto: Pixabay/ Couleur
"Protein banyak sekali manfaat dan banyak sekali dampaknya bila kekurangan (protein)," kata Prof. Saptawati.
Untuk mengukur kualitas kandungan protein, dapat dilihat dengan indeks digestible indispensable amino acid score (DIAAS). Artinya, semakin tinggi angka DIAAS, kandungan asam amino dalam protein mudah dicerma tubuh secara optimal.
Daging sapi, daging ayam, telur, dan susu memiliki indeks DIAAS yang tinggi, Moms. Sementara untuk indeks protein nabati, angkanya cenderung berada di bawah 100 persen.
Media Gathering: Acara MilkVersation, Frisian Flag Indonesia di Veranda Hotel, Jakarta, Senin (4/11). Foto: Fina Prichilia/kumparan
"Makanya, saya masih minum susu sampai sekarang. Susu baik bagi anak usia dini sampai lansia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, minum susu secara rutin merupakan salah satu cara yang bisa keluarga Anda, baik pada anak dan orang dewasa lakukan demi mendapat asupan protein hewani.
Andrew F. Saputro selaku Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, berujar, rendahnya tingkat konsumsi protein hewani juga berdampak pada rendahnya kualitas penerus bangsa. Padahal, konsumsi susu sebagai salah satu cara pemenuhan protein hewani merupakan bentuk investasi gizi demi manfaat kini dan nanti.