Mengajak Anak Bertamu? Siap-siap Hadapi 3 Drama Ini, Moms!

30 November 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengajak anak bertamu (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengajak anak bertamu (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Seberapa sering Anda mengajak anak terutama balita Anda bertamu ke rumah teman atau kerabat Anda, Moms? Selain berkunjung ke rumah keluarga yang sudah dikenalnya dengan baik, mengajak anak bertamu ke rumah orang yang bisa dibilang 'baru' untuknya bisa bermanfaat, lho.
ADVERTISEMENT
Sejak anak balita, mengajak bertamu (juga menerima tamu) dapat mengasah kecerdasan sosial anak sekaligus memberi Anda kesempatan mengajarkan si kecil sopan santun serta adab bertamu.
Meski begitu, saat mengajak anak bertamu bersiaplah ada hal-hal yang berjalan tidak semulus harapan Anda. Maklum, anak masih butuh belajar, Moms. Karena itu, Anda perlu mengetahui cara tepat mengatasi masalah 'klasik' yang sebenarnya wajar terjadi saat bertamu.
Pasalnya, meski ajar bila tidak dihadapi dengan bijak masalah-masalah ini berpotensi menimbulkan 'drama'! Apa saja?
Memarahi anak saat terjadi 'drama' bisa membuat suasana semakin buruk (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memarahi anak saat terjadi 'drama' bisa membuat suasana semakin buruk (Foto: Shutterstock)
1. Anak merusak barang di rumah orang
Menemukan benda menarik atau bertemu teman sebaya saat bersilaturahmi biasanya membuat si kecil heboh dan 'tak bisa diam'. Ia pun menjadi sangat aktif, sehingga bisa saja ia tidak sengaja memecahkan barang saat sedang bermain di rumah saudara atau kerabat Anda.
ADVERTISEMENT
Jika hal itu terjadi, jangan langsung memarahi anak ya, Moms. Pahamilah keadaan psikologisnya, karena si kecil pasti merasa bersalah dan takut dimarahi si pemilik rumah.
Memarahi anak juga akan membuat 'drama' Anda semakin menarik perhatian banyak orang. Tidak mau, kan?
Minta maaflah segera pada pemilik rumah atas perbuatan anak Anda. Jangan lupa pula untuk menawarkan penggantian atas barang yang dirusak atau dipecahkan anak. Saat anak sudah merasa tenang, Anda juga dapat mengajaknya meminta maaf kepada pemilik rumah.
Ilustrasi anak menolak makanan saat bertamu (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menolak makanan saat bertamu (Foto: Shutterstock)
2. Anak menolak makan hidangan yang disajikan
Makanan dan minuman yang disajikan di rumah orang mungkin bukan hidangan yang familiar di lidah maupun mata anak. Tak heran kalau saat disuguhi anak lantas menolaknya. Antisipasi kejadian seperti ini dengan tetap membawa makanan praktis yang jadi favorit anak, Moms. Si kecil bisa memakannya dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Merasa tidak enak dengan pemilik rumah? Sampaikan baik-baik kalau si kecil sudah makan karena tadi merasa lapar di perjalanan.
Tapi tak ada salahnya Anda juga minta si kecil mencoba makanan yang 'asing' baginya. Semangati anak untuk setidaknya mencobanya dulu sedikit, siapa tahu ia justru menyukainya.
Anak menangis  (Foto:  THINKSTOCK)
zoom-in-whitePerbesar
Anak menangis (Foto: THINKSTOCK)
3. Rewel atau bersikap tidak sopan
Saat bertamu, anak akan bertemu dengan orang baru yang memiliki berbagai karakter. Ini tentu berbeda dengan keseharian anak sehingga sebagian anak bisa saja merasa takut atau tidak nyaman dengan kondisi tersebut, khususnya bila masih balita.
Agar si kecil tidak rewel, bantu ia mengatasi perasaan itu, Moms. Misalnya dengan menjelaskan dulu pada anak siapa yang akan ditemuinya.
Anda bisa mengatakan, "Kita akan ke rumah Tante Nila. Dia sepupu Ibu. Waktu kecil, Ibu dan Tante Nila sering main sepeda sama-sama. Seperti kamu dan Dena sepupumu. Di rumah Tante Nila nanti juga akan ada Eyang Lastri. Yang pernah ke rumah membawakan kamu onde-onde rasa coklat itu, lho!"
ADVERTISEMENT
Cerita Anda akan membuat anak merasa siap, lebih dekat dan tidak canggung dengan orang-orang yang akan ditemui. Jangan lupa juga untuk selalu mendampingi anak saat berkenalan dengan orang baru.
Bila anak menunjukkan sikap menolak, jangan dipaksa ya Moms. Biarkan ia menemukan rasa nyaman dengan sendirinya, Moms. Memaksa anak justru dapat membuatnya semakin takut dan menciptakan trauma.