Orang Tua Wajib Tahu: Belajar dari Rumah Enggak Cuma via Online, Apa Lagi?

20 Juni 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi gedung sekolah Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gedung sekolah Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bila sekolah anak Anda terletak di zona kuning, oranye atau merah virus corona, maka dapat dipastikan si kecil tetap akan melanjutkan kegiatan belajar dari rumah di tahun ajaran baru nanti. Ya Moms, meski tahun ajaran baru sudah dipastikan akan dimulai tanggal 13 Juli 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan bahwa sekolah yang berada di zona kuning, oranye dan merah tetap akan melanjutkan program pembelajaran jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Sementara sekolah di zona hijau, boleh dibuka bila memenuhi prosedur ketat yang ditetapkan Kemendikbud. Selain itu, sekolah di zona hijau juga akan dibuka secara bertahap. Mulai dari SMP, SMA dan SMK yang akan masuk di bulan Juli, kemudian dilanjutkan SD dan SLB yang baru boleh masuk dua bulan setelahnya. Sementara PAUD, baru boleh diizinkan masuk terakhir, yaitu 2 bulan setelah SD dan SLB.
Ilustrasi Sekolah Dasar Islam. Foto: Shutter Stock
"Kenapa yang paling muda itu kita terakhirkan? Karena bagi mereka lebih sulit lagi melakukan social distancing untuk SD, apalagi PAUD," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam Live Streaming 'Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Tengah Pandemi, Senin (15/6).
Anak belajar dari rumah pakai laptop Foto: Shutterstock
Ya Moms, bersiaplah untuk kembali mendampingi anak belajar dari rumah. Bila Anda memiliki keterbatasan peralatan daring atau hambatan dalam mengakses internet, tak perlu cemas berlebihan. Kegiatan belajar anak tetap bisa beragam dengan mengandalkan beragam sumber lainnya. Bahkan, satuan pendidikan tempat anak Anda sekolah dapat memilih pendekatan (daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.
ADVERTISEMENT
Nah, kira-kira apa saja sumber pembelajaran luring (offline) yang bisa jadi media belajar anak? Berikut daftarnya, Moms.
Program Belajar dari Rumah Melalui TVRI. Foto: Shutter Stock

1. Televisi

Kemendikbud bekerja sama dengan TVRI, sejak 13 April 2020 konsisten menayangkan Program Belajar dari Rumah. Ya Moms, program ini sengaja dihadirkan agar bisa jadi sarana belajar alternatif untuk anak, terutama untuk mereka yang kesulitan mengakses internet.
Program yang ditayangkan pun beragam, mulai dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat. Mendikbud, Nadiem Makarim, menjelaskan bahwa program Belajar dari Rumah merupakan upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat COVID-19.
"Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” kata Nadiem saat peluncuran program 'Belajar dari Rumah' yang digelar melalui teleconference, dikutip dari keterangan Kemendikbud.
Ilustrasi radio tape. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

2. Radio

Sama halnya dengan televisi, radio bisa menjadi alternatif media untuk sarana belajar anak. Materi pembelajarannya pun bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, seperti pendidikan karakter dan kecakapan individu, keagamaan, pola hidup sehat, pencegahan penyebaran COVID-19, dan sebagainya. Bahkan, jika memungkinkan, kegiatan belajar lewat radio ini mendukung peserta didik untuk berinteraksi melalui telepon.
Ilustrasi anak belajar mengerjakan soal latihan Foto: Shutterstock

3. Modul belajar mandiri dan lembar kerja

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bisa dikatakan sebagai modul belajar mandiri anak. Modul sendiri bisa menjadi media anak untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Kendati anak dilatih untuk belajar sendiri, sebagai orang tua jangan lupa untuk tetap bantu si kecil jika ia mengalami kesulitan ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Kemendikbud bersama UNICEF dan anggota klaster pendidikan bahkan telah mengumpulkan lebih dari 200 materi pengayaan yang bisa dibaca dan diunduh gratis untuk bahan ajar anak. Menarik kan, Moms?
ibu menemani anak belajar Foto: Shutterstock

4. Bahan ajar cetak

Buku adalah salah satu bahan ajar cetak yang bisa jadi sarana anak belajar di rumah. Di dalamnya biasanya memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam bentuk tertulis. Buku yang dimaksud tidak harus buku pelajaran ya, Moms. Melainkan bisa berupa buku cerita yang punya nilai moral untuk anak.
Anak belajar berhitung Foto: Pixabay

5. Alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar

Alat peraga menjadi salah satu penunjang lain kegiatan belajar anak selama di rumah. Adapun contoh atau jenis alat peraga di antaranya.
ADVERTISEMENT
-Flashcard: kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, biasanya digunakan oleh anak di jenjang PAUD. Flashcard juga dikelompokkan menjadi seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, angka, dan sebagainya.
-Peta: membantu anak mempelajari bentuk atau letak suatu negara serta kota. Biasanya digunakan oleh anak yang duduk di bangku SD.
ilustrasi anak belajar matematika Foto: Shutterstock
-Papan tulis kecil: papan tulis merupakan salah satu alat peraga yang efektif karena dapat melatih anak dalam hal membaca, menulis, hingga menggambar.
Selain itu, Anda juga bisa membuat berbagai eksperimen science bersama anak dengan alat-alat yang ada di rumah. Selain mendapat ilmu, kegiatan itu biasanya juga bisa membuat anak senang.