Penyebab Bayi Rewel Seperti Anak Mona Ratuliu

24 Juni 2021 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab Bayi Rewel Seperti Anak Mona Ratuliu. Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab Bayi Rewel Seperti Anak Mona Ratuliu. Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang tua mungkin akan khawatir saat melihat bayi mereka menangis terus atau rewel. Maklum, bayi memang belum bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan atau inginkan lewat kata-kata. Maka dari itu, menangis adalah salah satu cara yang bisa si kecil lakukan. Hal ini juga dialami oleh anak bungsu Mona Ratuliu, Numa Kumala Srikandi.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu unggahan Mona, ia bercerita bahwa anak keempatnya itu sama halnya dengan bayi lainnya alias bisa rewel dalam kondisi tertentu. Menurut penuturan sang ibu, Numa pasti akan rewel saat kelelahan, ngantuk, ingin sesuatu tapi tidak boleh dipegang, atau ingin sesuatu tapi belum bisa mengungkapkannya.
"Saya juga posting foto Numa banyakan memang yang senyum, lagi ketawa atau lagi lucu-lucunya karena pengin aja momennya didokumentasikan dengan rapi biar bisa dilihat-lihat lagi. Aslinya sih sehari-hari Numa suka rewel juga kok. Sama aja dengan anak lain. Tetap semangat ya buibuuuuu!" tulis Mona Ratuliu dalam keterangan unggahannya tersebut.
Bicara soal anak rewel atau menangis terus tanpa henti memang harus kita cari tahu pasti penyebabnya, Moms. Sebab, hal ini bisa membuat si kecil tak nyaman. Berikut ini beberapa penyebab bayi bisa rewel seperti anak Mona Ratuliu.
ADVERTISEMENT

Alasan Umum Bayi Rewel

Ilustrasi bayi rewel Foto: Shutterstock
1. Lapar
Mott Children melansir, lapar menjadi salah satu penyebab utama bayi rewel. Untuk itu, sebagai orang tua Anda perlu memerhatikan tanda-tanda si kecil lapar. Misalnya, ia menjilat bibir, mengepalkan tangan, atau menggerakan kepalan tangannya itu ke mulut.
Sementara itu, dikutip dari Young Parents, Dr. Simon Ng, Dokter Spesialis Anak di Mount Alvernia Hospital, Singapura menjelaskan bahwa pada saat bayi lapar, tangisan yang dikeluarkan bisa dari bernada lemah hingga tinggi. Hal ini pun tergantung tingkat kelaparannya.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan si kecil yang suka membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya, dan mengerutkan bibirnya seolah-olah ingin diberi makan. Selain itu, bayi Anda juga mungkin akan memberikan tanda seperti menggerakan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, seolah sedang mencari payudara ibu.
ADVERTISEMENT
2. Popok Basah
Ilustrasi menggantikan popok bayi yang terisi penuh. Foto: Shutter Stock
Pada saat popoknya basah atau sudah terisi penuh, biasanya bayi akan memberikan tanda seperti gelisah, menangis dengan cukup pelan, atau mungkin merengek. Apabila Anda tak segera menggantinya, dikhawatirkan akan terjadi iritasi pada kulit bayi. Demikian yang dikatakan Dr. Shiv Gill, Dokter Umum di My Health Partners Medical Clinic, Singapura.
Namun sayang, tak semua bayi menangis jika popoknya sudah terisi penuh atau basah. Sebagian dari mereka mungkin ada yang diam sehingga Anda sebagai orang tua harus rutin memeriksa popoknya setiap saat.
3. Perubahan Suhu
Perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknya bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Apalagi, jika Anda mendandani si kecil dengan pakaian tebal, padahal cuaca sedang terik misalnya.
ADVERTISEMENT
4. Refluks
Si kecil mungkin akan menangis secara tiba-tiba setelah diberi makan atau disusui. Dalam kondisi ini, biasanya disertai dengan gumoh atau muntah karena rasa ketidaknyamanan dalam dirinya. Lalu, apa yang Anda lakukan? Dr. Ng kembali menyarankan agar Anda dapat segera menyendawakan bayi dan menggendongnya selama kurang lebih 30 menit setelah disusui.
5. Ketakutan
bayi menangis Foto: Shutterstock
Bayi Anda bisa saja merasa takut dan menangis sesekali. Ia pun mungkin akan mencoba menyatukan tangannya seolah-olah sedang melindungi dirinya sendiri. Padahal, hal ini bisa disebabkan oleh suara keras atau ia mendengar suara yang menurutnya asing atau tak familiar.
Saat mendapati bayi Anda menangis karena ketakutan, Anda pun bisa menggendongnya agar ia merasa aman dan terlindungi. Tenangkan si kecil dengan mendekapnya di dada Anda.
ADVERTISEMENT
6. Sakit
Ilustrasi bayi sakit. Foto: Shutterstock
Apabila bayi Anda menangis tanpa henti selama lebih dari satu jam, hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa dirinya sedang sakit atau tidak sehat. Tangisannya pun biasanya kencang, intens, dan mengejutkan. Waspadai gejala penyakit seperti demam, muntah, batuk, diare, atau sembelit.
Dr. Ng mengatakan, terkadang masalah yang kurang jelas itulah yang mungkin memicu protesnya dengan menangis. Misalnya, ia bisa saja digigit serangga atau kancing pakaiannya menusuk dan menekan kulitnya, atau ia bisa saja merasa kedinginan atau kepanasan. Segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut apabila hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatannya.