Riset: Liburan Keluarga Bikin Anak Makin Bahagia dan Cerdas

30 Desember 2019 12:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak traveling PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak traveling PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Moms, selama ini Anda mungkin berpikir kalau hadiah yang paling disukai anak adalah mainan. Padahal, belum tentu lho! Berdasarkan beberapa penelitian, hadiah paling menyenangkan menurut anak ternyata bukan mainan, melainkan liburan.
ADVERTISEMENT
"Apakah Anda tahu hadiah luar biasa yang kami (orang tua) berikan kepada anak-anak yang sebenarnya tidak diinginkan atau dihargai?,” tanya Oliver James psikolog sekaligus seorang penulis Love Bombing: Reset Your Child’s Emotional Thermostat, seperti dikutip dari The Telegraph.
Ya Moms, mainan memang bisa membuat anak senang. Tapi, liburan ternyata bisa memberi efek bahagia lebih panjang untuk anak.
“Liburan keluarga akan disukai anak, sementara mainan membuat mereka lebih cepat bosan. Liburan memberi efek jangka panjang dalam kebahagiaan anak,” ungkapnya.
Traveling Bersama Keluarga Foto: Shutterstock
Hal senada juga didukung oleh sebuah riset yang diterbitkan dalam The Journal of Social and Personal Relationships pada 2017 lalu. Dilansir People, para peneliti mensurvei hampir 500 wanita berusia antara 18 dan 93 tahun, mereka diminta untuk menjawab pertanyaan "Kebanyakan orang merasa dicintai ketika …”.
ADVERTISEMENT
“Penelitian kami menemukan bahwa kegiatan positif seperti mengeluarkan kata-kata yang baik, berpelukan dengan seorang anak, mendapat belas kasihan membuat orang merasa paling dicintai,”
"Ini mirip dengan anak-anak yang bepergian. Kita harus membiarkan mereka mengeksplorasi cara mereka sendiri untuk menemukan keajaiban di lingkungan mereka,” ungkap salah satu penulis penelitian yaitu Dr. Zita Oravecz, seorang profesor studi human development and family dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat.
Selain itu, menurut psikolog anak dari Inggris Dr. Margot Sunderland, berlibur juga memberikan efek bahagia dalam jangka panjang. Traveling juga mampu membuat anak-anak lebih pintar, Moms!
"Yang kurang diketahui adalah bahwa (liburan) juga dapat meningkatkan perkembangan otak pada anak-anak,” ujar Sunderland.
Liburan bersama anak Foto: Pixabay
Liburan bisa memberikan kesempatan anak untuk mendapat pengalaman baru, melatih fisik, kognitif, sensorik hingga interaksi sosial anak. Tak hanya itu, pelesiran juga dapat menghasilkan ekspresi dan emosi di bagian otak anak yaitu lobus frontal. Dengan pergi liburan bersama keluarga, si kecil dapat belajar mengelola stres, meningkatkan perhatian dan konsentrasi, perencanaan baik, menyehatkan fisik dan mental hingga meningkatkan kemampuan belajar.
ADVERTISEMENT
Tapi masalahnya, menurut James, banyak orang tua yang salah memaknai liburan bersama anak. Kerap kali orang tua lebih memilih mengajak anak mengunjungi suatu tempat yang dianggap seru padahal belum tentu demikian bagi anak.
Lantas bagaimana liburan yang menarik untuk anak?
Liburan bersama anak Foto: Unsplash
Menurut James, momen yang ditunggu dan diingat anak tentang pengalaman liburannya adalah hal langka yang tercipta bersama orang tuanya.
“Pengalaman manusia adalah yang penting terutama untuk anak-anak dan orang dewasa. Tanpa itu, hidup sangat kosong dan kurang cerita. Berbagi es krim dan melakukan hal yang disukai anak adalah hal yang disukainya,” ungkapnya.
James mengungkapkan bila pengalaman bermain bersama orang tua dan melakukan hal yang disukai anak adalah yang terpenting. Momen tersebut bisa diingat anak dalam jangka panjang, lebih tahan lama ketimbang mainan barunya yang bisa rusak dan berakhir di tempat pembuangan sampah.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebelum membeli tiket untuk liburan, tak ada salahnya menanyakan pendapat anak tentang liburan seperti apa yang mereka inginkan.