Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gadget bukanlah barang yang asing lagi bagi masyarakat dan mungkin bagi anak balita Anda. Pastikan penggunaannya jangan sampai berlebihan, atau membiarkan anak hingga mengaksesnya seharian.
ADVERTISEMENT
Sebab, hal itu bisa berdampak pada perkembangan motorik anak yang akan menunjang tumbuh kembang kemampuan geraknya. Hal ini juga sejalan dengan kematangan saraf dan otot si kecil. Tak cuma soal gerak, tapi juga soal koordinasi dengan susunan saraf, otot, dan otak. Untuk itu, anak perlu dibatasi jika ingin bermain gadget.
“Enggak baik (kebanyakan main gadget). Kalau main gadget kan hanya posisi diam, dia tidak melatih bagian-bagian otak yang lain,” kata Dr. Ira, Sp.S saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Menurutnya, seorang anak harus banyak diajak bermain di luar dan diperkenalkan dengan alam. Sehingga anak tak melulu main gadget. Gadget juga diketahui dapat mempengaruhi emosi anak balita Anda lho, Moms.
“Kalau habis main, biasanya mereka lebih emosi dan enggak bisa mengontrolnya. Apalagi anak di bawah 5 tahun, (semestinya) enggak boleh dipegangin gadget, karena itu waktunya dia (anak) bermain supaya keseimbangan antara motorik dan perkembangannya ada,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dr. Ira menambahkan, alasan anak balita tertarik pada gadget itu karena hal tersebut tersaji secara visual. Sebaiknya, orang tua juga bisa mengalihkan dan mengajak anak bermain agar dapat menstimulusnya. Sebaliknya, jika anak tak diajak bermain oleh orang tuanya dan lebih memilih gadget, menurut Dr. Ira, bisa saja anak mengalami keterlambatan bicara.
“Seharusnya anak lebih banyak dirangsang lewat stimulus suara, misalnya dengan diajak bernyanyi dan bicara. Kalau hanya diam, jadinya enggak bisa terlatih,” tutup Dr. Ira.