Selain Sulit Hamil, Ini Dampak PCOS pada Wanita

30 Mei 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat Uji Kehamilan atau Testpack dengan Hasil Negatif Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Alat Uji Kehamilan atau Testpack dengan Hasil Negatif Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa pasangan, bisa segera hamil dan mendapatkan keturunan adalah hal yang sangat dinanti-nanti. Namun, perlu dipahami juga ada beberapa faktor yang bisa membuat seorang wanita susah hamil.
ADVERTISEMENT
Seperti stres, kurang tidur, ada masalah dengan berat badan, siklus menstruasi tidak teratur, tidak melakukan seks di waktu yang tepat, hingga faktor dari dalam fisik ibu. Salah satunya adalah sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS), yakni gangguan keseimbangan hormon yang kerap terjadi pada wanita, terutama dalam usia reproduksi yang aktif.
Sindrom ini dapat menyebabkan perempuan sulit berovulasi akibat sel telur berukuran kecil, yang kemudian berdampak pada siklus haid tidak teratur, atau bahkan siklus haidnya hilang. Pada akhirnya, menurunkan kesempatan perempuan tersebut untuk hamil. Ya Moms, banyak wanita yang susah hamil karena menderita PCOS.
Menurut dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, MRepSC, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, hal itu terjadi karena terhalangnya proses ovulasi akibat adanya gangguan pembesaran ukuran telur di dalam indung telur.
ADVERTISEMENT
“Sehingga menghalangi fertilisasi dan akhirnya tidak terjadi kehamilan,” jelasnya dalam Virtual Media Discussion Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, mengenai PCO Sindroma & Infertilitas, pada Kamis (27/5).
Namun, tahukah Anda bahwa PCOS bukan hanya membuat wanita susah hamil. Ya, ada beberapa dampak PCOS lain yang perlu dipahami. Apa saja?

Kata Dokter soal Efek Samping PCOS yang Membuat Wanita Susah Hamil

PCOS pada wanita. Foto: Shuttertock
1. Kanker Dinding Rahim
Menurut dr. Gita, gangguan reproduksi akibat PCOS juga bisa meningkatkan potensi kanker dinding rahim, Moms. Ini merupakan salah satu risiko jangka panjangnya. Salah satu penyebabnya bisa karena tidak haid lebih dari 2 hingga 3 bulan, sehingga ada penebalan pada dinding rahim.
2. Gangguan Metabolik
PCOS juga bisa menyebabkan gangguan metabolik, seperti resistensi insulin, yang membuat respons sel tubuh terhadap insulin terganggu. Sehingga, sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Akibatnya, penderita yang mengalami resistensi insulin bisa mengalami kegemukan hingga 95 persen,” jelas dokter yang juga konsultan fertilitas endokrinologi dan reproduksi di Rumah Sakit Pondok Indah, IVF Center, Jakarta Selatan.
Resistensi insulin juga bisa meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke.
3. Gangguan Psikologis
PCOS sedikit banyak akan mengganggu psikologis para penderitanya. Ini bisa karena akibat gangguan haid, ketidaksuburan atau infertilitas, obesitas, dan karena rambut tumbuh berlebihan.
Selain itu, gangguan psikologis yang dirasakan penderita PCOS juga bisa membuat gangguan kecemasan atau anxiety. Sekitar 45 persen pasien PCOS lebih banyak menderita anxiety dibanding wanita tanpa PCOS, yang hanya sekitar 18 persen saja.
ADVERTISEMENT
Efek psikologis dari PCOS juga bisa mengembangkan gangguan makan atau eating disorders dan juga depresi. Sekitar 34 persen wanita dengan PCOS bisa mengalami depresi.

Cara Atasi PCOS Seperti Anjuran Dokter

PCOS pada wanita. Foto: Shuttertock
Menurut dr. Gita, ada beberapa cara untuk mengatasi PCOS, misalnya:
Jadi Moms, perlu diingat bahwa Anda harus memodifikasi gaya hidup jadi lebih sehat karena timbunan lemak yang berlebihan terutama di rongga perut (lemak visceral) akan meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Apalagi jika Anda memiliki sindrom PCOS dan ternyata didiagnosis resistensi insulin, maka wajib untuk mengubah gaya hidup dengan pola makan atau diet sehat dan olahraga. Sebisa mungkin untuk menjaga indeks massa tubuh normal, yakni sekitar 18,5 hingga 23, dan lingkar pinggang normal, yakni kurang dari 80 cm.
ADVERTISEMENT
Kemudian, obat untuk memperbaiki resistensi insulin, biasanya dokter akan meresepken metformin. Menurut dr. Gita, obat ini dapat meningkatkan kemampuan insulin, menurunkan kadar gula darah, menurunkan hormon androgen, dan memperbaiki gejala PCOS sehingga wanita bisa kembali ovulasi dan haid teratur.
Lalu, untuk obat penyubur atau pemicu ovulasi untuk pasien yang ingin hamil, dokter Anda mungkin akan meresepkan clomiphene citrate dan letrozole. Namun jika minum obat tidak ada perubahan, maka dokter akan menyuntikkan hormon FSH atau hormon perangsang folikel.
Anda juga bisa memilih program bayi tabung jika memang ingin segera hamil. Untuk lebih jelasnya, silakan konsultasikan dengan dokter kandungan Anda ya, Moms.