Waspada, Moms! Polusi Udara Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi

14 Agustus 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak dan polusi udara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan polusi udara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Polusi udara masih menghantui Jakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia. Bahkan saat ini kualitas udara di berbagai daerah tersebut masuk kategori sangat tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Buruknya kualitas udara ini bisa berbahaya bagi manusia dewasa, apalagi bayi. Mengingat, imun tubuh bayi belum sekuat orang dewasa.
Mengutip Unicef, polusi udara bisa berdampak pada keterlambatan perkembangan organ tubuh bayi, termasuk otak! Wah, bahaya sekali ya, Moms.
"Polutan tidak hanya merusak paru-paru bayi yang sedang berkembang, namun juga dapat merusak otak mereka yang sedang berkembang secara permanen dan tentu saja mempengaruhi masa depan mereka,” tulis Unicef.
Melindungai bayi dan anak-anak dari polusi udara, artinya juga melindungi masyarakat secara luas dan menyelamatkan masa depan bangasa. Oleh karena itu Unicef mendorong setiap negara untuk mengurangi polusi dan menjaga kualitas udara agar tetap sehat dan layak ditinggali.
“Melindungi anak-anak dari polusi udara tidak hanya menguntungkan anak-anak. Ini juga bermanfaat bagi masyarakat mereka--terwujud dalam pengurangan biaya perawatan kesehatan, peningkatan produktivitas, dan lingkungan yang lebih aman dan bersih untuk semua orang,” sebut Unicef.
ADVERTISEMENT
Unicef membeberkan bagaimana polusi udara, seperti halnya nutrisi dan stimulasi yang tidak memadai, berdampak pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini dengan memengaruhi pertumbuhan otak mereka:
ADVERTISEMENT
Unicef menguraikan langkah-langkah mendesak untuk mengurangi dampak polusi udara pada otak bayi yang sedang tumbuh. Langkah ini termasuk untuk orang tua agar mengurangi paparan anak-anak di rumah terhadap asap berbahaya seperti rokok:
ADVERTISEMENT