4 Gunung Api di Indonesia Erupsi Hari Ini: Ibu, Ruang, Dukono, Ili Lewotolok

17 April 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,  NTT, Rabu (2/12/2020). Foto: Kornelis Kaha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gunung api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu (2/12/2020). Foto: Kornelis Kaha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada empak gunung api di Indonesia mengalami erupsi hari ini, Rabu (17/4). Apa saja?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), keempat gunung itu adalah Gunung Dukono dan Gunung Ibu di Maluku Utara, Gunung Ili Lewotok di NTT, dan Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Erupsi di Gunung Ibu teramati pada pukul 12.12 WIT. Saat itu tinggi kolom abu mencapai sekitar 2,5 kilometer dari atas puncak kawah.
Sementara itu, sekitar dua jam kemudian, pada pukul 15.05 WITA, Gunung Ili Lewotolok mengalami erupsi. Tinggi kolom teramati sekitar 600 meter dari atas puncak.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23.7 mm dan durasi 117 detik," tulis PVMBG.
SItuasi terkini erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). Foto: Instagram/@infomitigasi
Sedangkan pada pukul 18.42 WIT, giliran Gunung Dukono yang mengalami erupsi. Tinggi kolom abu yang teramati mencapai satu kilometer dari atas puncak.
ADVERTISEMENT
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 40 detik," tulis PVMBG.
Terakhir giliran Gunung Ruang yang mengalami erupsi eksplosif dan menghasilkan awan panas. Pada pukul 00.00 WITA sampai 12.00 WITA, Gunung Ruang telah mengalami 373 gempa vulkanik dalam, 564 gempa vulkanik dangkal, dan dua kali erupsi eksplosif.
"Ini adalah letusan eksplosif terbaru Gunung Ruang yang bertipe strato dalam kurun waktu 22 tahun terakhir," ungkap PVMBG.
Sementara itu, Gunung Awu yang berjarak 153 kilometer dari Gunung Ruang juga dinaikkan statusnya menjadi Siaga. Meski belum ada erupsi, namun gunung ini tercatat sudah beberapa kali mengalami peningkatan aktivitas, terutama gempa-gempa vulkanik.