80 Peserta dan Panitia Munas ke-10 MUI Jalani Tes Swab

80 peserta dan panitia Musyawarah Nasional (MUNAS) X MUI 2020 offline (luring) melakukan tes swab PCR. Foto: Dok. Istimewa

MUI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25 sampai 27 November 2020. Dalam Munas itu, akan dibahas sejumlah agenda penting, satunya memilih kepengurusan baru MUI periode 2020-2025.

Ketua Panitia Pengarah Munas X MUI, KH Abdullah Jaidi, mengatakan, para peserta berasal dari 34 provinsi yang terdiri dari komisi dan lembaga MUI pusat.

“Ada juga perwakilan dari perguruan tinggi dan pesantren,” kata Abdullah dikutip dari laman MUI, Selasa (24/11).

Mengingat Munas X digelar di tengah pandemi COVID-19, panitia menerapkan protokol kesehatan ketat. Sehingga tiap peserta yang hadir di Hotel Sultan harus menjalani tes swab.

Tes swab dilakukan sejak Senin (23/11) pagi di Kantor MUI Pusat. Sejauh ini, tercatat sudah 80 peserta dan panitia menjalani tes swab.

Hasil swab itu langsung keluar pada malam harinya pukul 22.00 WIB karena petugas test berasal dari tim Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketua Panitia Munas ke-X MUI, Basri Bermanda, mengatakan, tes swab dilakukan karena Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin akan hadir dalam Munas. Selain itu, protokol wapres juga mengharuskan adanya tes swab PCR.

“Berhubungan dengan Presiden dan Wakil Presiden, kalau secara fisik beliau hadir, harus di-swab. Kita kan Ketua Umum harus hadir. Ketua Umum sekarang kan Kiai Ma’ruf Amin, kebetulan beliau wakil presiden, jadi protokolnya harus di swab, saya ketemu beliau pun harus di swab, ini protokol kesehatan,” kata Basri.

“Kalau ada yang positif, nanti akan diisolasi dulu, kalau positif terpaksa dia tidak bisa ikut munas,” tambah dia.

Setelah peserta menjalani tes swab antigen, selanjutnya mereka menjalani tes terakhir, yaitu swab PCR pada Selasa (24/11). Tes secara berlapis ini merupakan keseriusan MUI menerapkan protokol kesehatan.

Munas ke-X MUI Digelar Luring dan Daring

Abdullah Jaidi mengatakan, Munas X MUI dibuka Rabu (25/11) oleh Presiden Jokowi. Selain itu, acara ini digelar secara luring dan daring,

"Untuk luring, akan hadir sekitar 130 peserta termasuk panitia di Hotel Sultan, Jakarta. Munas ini akan dibuka Presiden, maka pembukaan ini kita mengundang para menteri, duta besar negara sahabat, kemudian tokoh nasional," kata Jaidi.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah itu menambahkan, satu utusan MUI daerah akan hadir secara luring dan MUI daerah akan mengikuti jalannya Munas melalui Zoom di kantor masing-masing.

Panitia juga sudah menggandeng tim LPPOM MUI dan BI untuk memperkuat sisi teknis. Selain itu, panitia juga menggandeng Telkom di provinsi untuk menguatkan sinyal agar tidak ada kendala jaringan bagi peserta daring.

“Karena dari MUI provinsi akan mengikuti ajang secara daring, mereka akan mengikutinya dengan daring sehingga jumlah yang sekitar 300 yang mengikuti daring tidak akan terkendala. Jadi diperkuat sinyal di daerah, dan para pimpinan MUI provinsi difokuskan di MUI setempat sehingga mereka bisa mengikuti dengan baik,” tutur Jaidi.