Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
AKSARA: Rekomendasi 3 #UserStory Edisi 4-11 Februari 2018
13 Februari 2018 20:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Selamat malam, Readers kumparan! Beranjak ke pekan kedua Februari, berbagai isu nasional jadi perbincangan panas sekaligus memantik opini dari para pembaca, tak terkecuali para user kumparan yang menyempatkann waktunya untuk berbagi opini lewat #UserStory.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, aksara menyajikan story dari para user kumparan yang kami seleksi selama sepekan, periode 4-11 Februari 2018. Kami telah menyeleksi tiga #UserStory yang meliputi beberapa isu panas pekan lalu, yaitu penganiayaan di dunia pendidikan, aksi 'kartu kuning' Zaadit, dan satu opini tentang Conte.
Yuk, luangkan waktumu untuk membaca #UserStory segar nan santai dalam aksara berikut ini. Siapa tahu kamu jadi punya inspirasi untuk berbagi story di kumparan~
Haruskah Conte diberi ampun setelah Chelsea mengalami kekalahan dalam empat laga secara beruntun menancapkan kepedihan buat pendukung The Blues? Mungkin tidak, mungkin juga iya. Semua ada di tangan Roman.
Bagi kamu yang memaklumi Conte setidaknya perlu membisiki telinga Roman, bahwa keterpurukan yang dialami belakangan ini bukan semata-mata ulah Conte. Pemain-pemain muda yang minim pengalaman di bangku cadangan jadi tantangan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Agaknya Chelsea mampu mempertahankan Conte sebagai usaha menghormati proses. Keterpurukan Chelsea akhir-akhir ini, menurut penulis, dapat menjadi bahan belajar buat musim-musim berikutnya. Lagipula, jawara Premier League musim ini sudah ketebak: City hampir jadi juara. Atau siapa pun selain City, yang pasti bukan Chelsea.
Simak story lengkapnya di sini .
Wafatnya Pak Ahmad Budi, guru di Sampang, menambah kembali daftar kasus kekerasan dalam dunia pendidikan. Masalah kekerasan di sekolah sebenarnya telah ada di depan mata sejak lama. Sayang seribu sayang, kasus kekerasan hanya jadi pembicaraan besar ketika sudah ada korban fisik maupun nyawa.
ADVERTISEMENT
Najelaa Shihab berpendapat bahwa di ruang kelas, guru dan murid sama-sama dilanda kekerasan dalam berbagai bentuk: fisik, seksual, hingga psikologis. Namun, pencegahan kekerasan belum ada dalam agenda pendidikan di Indonesia, terutama yang menitikberatkan bahwa pelaku awalnya adalah korban, dan korban bisa saja menjadi pelaku.
Kekerasan di dunia pendidikan tak akan selesai hanya dengan ganjaran hukuman bagi si pelaku, melainkan dengan tindak preventif untuk memutskan lingkar kekerasan itu sepenuhnya. Simak opini komprehensif dari Najelaa Shihab di sini .
Apakah gerakan reaksioner mahasiswa kini dinilai lebih seksi dibanding gerakan dengan didasari argumentasi ilmiah? Bagi mereka yang pernah jadi aktivis kampus, gerakan mahasiswa dinilai sebagai strategi untuk menyuarakan ketidakberesan di sekitar kita. Namun, tanpa mengkaji lebih dalam persoalannya, reaksi ini hanya akan menjadi ajang pamer doang, esensi kritisnya absen.
ADVERTISEMENT
Lewat story ini, penulis mengkritik salah satu aksi ketua BEM UI yang hangat dibicarakan pekan lalu. Penulis melempar pertanyaan --yang harus direnungi siapa pun yang akan membaca tulisan ini: ...apakah gerakan mahasiswa saat ini terkonsolidasi? Masif? Atau justru terfragmentasi akibat kepentingan parpol yang telah menyusup? Nah, lho.
Simak story lengkapnya di sini .
Readers, itulah rekomendasi 3 #UserStory pilihan dalam sepekan yang telah disaring dalam aksara pekan ini. Kamu bisa nikmati story yang terseleksi dalam aksara melalui topik aksara .
Plus, kamu juga dapat menikmati #UserStory menarik dari pembaca dengan menelusuri topik Personal .
Bagikan apa pun yang ada di kepalamu bersama kami lewat #UserStory kumparan! Jadikan kumparan sebagai platform andalan untuk menulis hal yang menarik minatmu. Caranya, cukup dengan login di kumparan, kamu bisa bagikan apa pun dengan mudah, dan dapat dinikmati langsung oleh banyak pembaca se-Indonesia!
ADVERTISEMENT
Jika belum punya akun kumparan, klik panduan berikut: Q & A: Cara Membuat Akun & Posting Story di kumparan . Selamat menikmati hari bersama kumparan!