Andi Mallarangeng soal Demokrat di KPP: Masa Bersama Orang yang Khianati Kita

1 September 2023 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng. Foto: Muthia Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng. Foto: Muthia Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng bicara soal kans keluarnya Demokrat dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP). Terlebih setelah adanya dukungan PKB ke Anies Baswedan dengan kursi cawapres sebagai "hadiahnya".
ADVERTISEMENT
"Ya kalau kader Demokrat enggak lagi, masa kita mau bersama dengan orang yang mengkhianati kita?" kata Andi saat ditemui di Cikeas, Jumat (1/9).
Namun untuk keputusan final hengkangnya Demokrat harus melalui keputusan akan diambil dalam rapat yang akan dipimpin langsung oleh SBY sore ini di Cikeas, Jumat (1/9).
"Tapi kan harus diputuskan dulu di MTP [Majelis Tinggi Partai], di dalam MTP, kan, ada anggota-anggota juga. Nanti diputuskan dengan baik," kata Andi.
Meski begitu, Andi menunjukkan sikap bahwa Demokrat kemungkinan besar akan hengkang karena sudah merasa dikhianati dengan manuver politik yang dilakukan NasDem dan PKB.
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan (tengah) bersama tim delapan berjalan keluar usai pertemuan dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
"Setelah kemudian ada keputusan, baru resmi kita Partai Demokrat tidak lagi bersama KPP karena memang sudah ditinggal secara otomatis, sudah bubar secara otomatis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Demokrat mengeluarkan keterangan tertulis bahwa Anies akan dipasangkan dengan Cak Imin tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS.
Saat ini, Majelis Tinggi Partai Demokrat tengah menggelar rapat internal untuk memutuskan arah dukungan setelah adanya kejadian ini. Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung rapat ini.