Anggaran Revitalisasi Trotoar Rp 1,2 T, DPRD DKI Minta Dikurangi

11 November 2019 17:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja sedang mengerjakan revitalisasi trotoar Kemang, Jakarta, Jumat (4/10). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja sedang mengerjakan revitalisasi trotoar Kemang, Jakarta, Jumat (4/10). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI lewat Dinas Bina Marga menganggarkan Rp 1,2 triliun dalam APBD 2020 untuk revitalisasi trotoar di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Namun, anggaran revitalisasi trotoar Rp 1,2 triliun itu dinilai terlalu besar oleh Komisi D DPRD DKI Jakarta. Dalam rapat rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) TA 2020, Dinas Bina Marga diminta untuk mengurangi anggaran tersebut.
"Maksud saya itu bahwa sekarang ini kan kebutuhan mereka Rp 1,2 triliun. Ini khusus untuk dinas saja, belum yang sudin-sudin terkait juga trotoar-trotoar yang ada di lima wilayah administrasi. Kaitan dalam efisiensi mana yang prioritas dulu," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jamaluddin Lamanda di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (11/11).
Anggota Fraksi PKB itu menyebut banyak kebutuhan lain yang tak kalah penting dan memerlukan anggaran tak sedikit, tapi belum teranggarkan.
Rapat rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020 antara DPRD DKI dan Dinas Bina Marga. Foto: Fachrul Irwansyah/kumparan
Menurut Jamaluddin, Pemprov DKI tahun 2019 ini sudah banyak pembangunan trotoar yang dilakukan. Sehingga, pihaknya meminta Dinas Bina Marga membuat skala prioritas.
ADVERTISEMENT
"Mana yang diprioritaskan yang skalanya memang betul harus selesai 2020 itu dulu yang dikerjakan. Sehingga bisa dipangkas menjadi berapa bisa dikurangi. Tidak semuanya dipakai. 35 persen lho anggaran pagu yang ada di dinas untuk trotoar," tutur Jamal.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho belum bisa memastikan anggaran mana yang bisa dipangkas oleh dinasnya. Sebab, trotoar yang sedang dan akan dibangun Pemprov DKI berkonsep complete street. Bisa dibilang, sepaket dengan pengadaan bangku, lampu, dan saluran atau ducting khusus untuk jaringan utilitas.
Pejalan kaki melintasi proyek revitalisasi trotoar Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Mungkin barangkali untuk efisiensi, kalau kita mau konsen di trotoarnya untuk peningkatan jalannya kita kurangi juga bisa. Kita kurangi yang di jalan, jadi nanti kita trotoarnya (dahulu). Jadi nanti jalan bisa berikutnya," jawab Hari.
ADVERTISEMENT
Namun, ide tersebut belum bisa dibahas lebih lanjut. Ketua Komisi D Ida Mahmudah meminta Dinas Bina Marga rapat kembali dengan jajarannya untuk memaparkan konsep prioritas dalam revitalisasi trotoar.
"Nanti akan ada rapat lanjutan terkait Dinas Bina Marga. Laporan mana saja yang perlu diefisiensi. Saya pikir itu ya," kata Ida menskors rapat hingga esok hari.
Pengendara motor melintas di samping revitalisasi trotoar Kemang, Jakarta, Jumat (4/10). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain rapat dengan Dinas Bina Marga, Komisi D juga akan mendatangi salah satu pembangunan trotoar pada Selasa (12/11). Agenda itu rencananya dimulai pukul 10.00 WIB.
Dinas Bina Marga DKI sebelumnya mengajukan anggaran Rp 1,2 triliun untuk revitalisasi trotoar, termasuk pembuatan jalur sepeda. Tahun ini, revitalisasi trotoar sudah dilaksanakan sepanjang 67 kilometer. Rencananya, tahun 2020 digarap revitalisasi trotoar sepanjang 100 km.
ADVERTISEMENT