Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anies: Kampanye Hitam itu Seperti Panik saat Sepak Bola
20 Maret 2017 16:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Cagub DKI Anies Baswedan mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap bersabar dan optimistis, meski adanya kampanye hitam. Kampanye-kampanye hitam itu ia ibaratkan sebuah permainan sepak bola.
ADVERTISEMENT
"Kalau pertandingan sepak bola, kalau pemainnya masih menendang bola, berarti dia masih optimistis menang. Kalau dia masih mengejar bola dia masih optimistis menang. Tapi kalau dia sudah menendang kaki lawan, sudah bermain kasar, tanda-tanda kepanikan itu mucul. Biasa tuh, jadi penonton sabar saja," jelasnya di Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/3).
Mantan Mendikbud itu mengimbau kepada semua pihak agar tidak mencederai demokrasi dengan berbagai praktik curang, sekaligus menghormati warga dan proses Pilgub yang baik. Mencederai demokrasi, menurut Anies, berarti juga mencederai dan mengecewakan warga Jakarta.
"Kalau ada putaran kedua maka kita punya waktu untuk menyampaikan baik-baik. Ini loh, masalah loh kemarin tuh, ada masalah lho. Yuk jujur yuk, lihat nih warga Jakarta, bangsa Indonesia, para pemimpin negara, para aparatur, yuk dilihat nih, ada yang 'lucu' nih. Kok didiamkan?" ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
Ia berharap semua pihak melihat data KPU yang menurutnya menujukkan adanya kejanggalan perolehan hasil di beberapa TPS. Kejanggalan yang dimaksud ialah banyaknya TPS yang perolehan salah satu paslon di atas 90 persen. Ia bahkan menyebut ada lebih dari 480 TPS.
"Ada jumlahnya diatas 480 TPS yang kemenangan satu paslon itu diatas 90 persen," katanya.
"Sementara kita tahu kalau pemilihan umum di mana-mana distribusinya pasti mencerminkan kurva, ya ada satu dua. Tapi kalau masif di lokasi-lokasi tertentu kan ada keunikan di situ," tambahnya.
Temuan semacam itulah yang disebut Anies sebagai hal 'lucu-lucu'. Ia mengaku tidak tahu aktor di balik kecurangan.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini