Anies Murka 239 ASN Tak Ikut Seleksi Eselon 2: Tak Bertanggung Jawab, Malu

10 Mei 2021 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 28 Mei 2021 10:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumpulkan 239 ASN DKI yang tak mengikuti seleksi terbuka jabatan pimpinan pratama atau Eselon 2. Hal ini dinilai sebagai tindakan tak bertanggung jawab oleh Anies.
ADVERTISEMENT
"Ada 239 pejabat administrator yang memenuhi persyaratan tetapi tidak mendaftar seleksi terbuka. Di tempat ini kita berkumpul bersama, saya ingin menegaskan kepada semua, ini bukan sekadar eselon 3, eselon 2, dan eselon 4, bukan. Ini soal organisasi kita Pemprov DKI harus bisa berjalan dengan kedisiplinan," ujar Anies dengan nada kesal di lapangan Balai Kota, Jakarta, Senin (10/5).
Dia mengatakan instruksi tersebut wajib dilaksanakan oleh pejabat yang berkompeten. Tapi nyatanya ratusan pejabat tak mengindahkan instruksi Anies melalui Sekda untuk mengikuti seleksi jabatan baru.
Seharusnya mereka menyampaikan alasan tidak ikut seleksi. Bukan diam seakan tidak terjadi apa-apa dan tidak diketahui. Hal seperti ini menunjukkan sikap tak bertanggung jawab.
Ilustrasi PNS di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Jika ada instruksi, maka instruksi itu wajib dilaksanakan. Bila tidak bisa melaksanakan, maka tanggung jawab penerima instruksi adalah menyampaikan bahwa ini tidak bisa karena A, B, C dan D. Tetapi bukan diam, lalu berharap tidak diketahui, berharap tidak dianggap sebagai masalah. Itu namanya tindakan tidak bertanggung jawab," kata Anies.
ADVERTISEMENT
"Kita, saya dan Anda berseragam, membawa perintah konstitusi di dalam sebuah birokrasi, ketaatan kepada perintah menjadi penting. Bila perintah tidak bisa dilaksanakan, maka laporkan tidak bisa dilaksanakan, tetapi bukan diam, berharap tidak jadi masalah. Ini masalah Bapak Ibu," tambahnya.
Dia bahkan menyebut 239 pegawai yang dikumpulkan ini seharusnya malu karena tak bertanggung jawab dengan amanah tugas sebagai pegawai negara.
"Yang dikumpulkan di sini bermasalah, Bapak Ibu malu sesungguhnya kita, saya ingin sampaikan di sini, kita malu sesungguhnya. Malu kenapa ada instruksi tidak dilaksanakan. Jadi pesan untuk semua bahwa setiap ada instruksi maka harus dilaksanakan bukan dilewatkan," tegasnya.
Beruntungnya, kata Anies, para ASN yang dikumpulkan memakai masker. Sehingga tak terekspos jelas wajahnya sebagai pegawai tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Beruntung Bapak Ibu sekarang pakai masker hari ini tidak terlihat wajahnya. Coba kalau difoto Bapak Ibu, wajah Bapak Ibu terekam sebagai pribadi-pribadi yang tidak menjalankan instruksi. Jika Bapak Ibu memberikan instruksi kepada anak buah, Bapak Ibu pasti ingin tidak instruksi itu dilaksanakan, pasti ingin instruksi itu jalan," kata dia.
Anies kemudian menutup arahan dengan menegaskan agar seluruh pegawai yang ada di DKI bekerja dengan disiplin. Dia minta kejadian ini dijadikan sebagai bahan pelajaran.
"Saya minta kemarin pada Inspektorat untuk membuat daftarnya siapa-siapa saja di sini yang merasa leluasa untuk bekerja tanpa memperhatikan instruksi. Bila urusan-urusan sederhana tidak didisiplinkan, nanti ada urusan yang lebih besar nanti mungkin akan menimbulkan masalah," tutupnya.
ADVERTISEMENT