Bareskrim: Kepala Maybank Cipulir Janjikan Keuntungan 9,25% ke Winda Earl

11 November 2020 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Maybank. Foto: Dok. Lifepal
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maybank. Foto: Dok. Lifepal
ADVERTISEMENT
Konflik Atlet esport Winda Earl dengan Maybank terkait kasus raibnya uang Rp 22 miliar berbuntut panjang. Kedua pihak saling mengeluarkan data dan klaim sepihak.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus tersebut, pihak Maybank dibela oleh kuasa hukumnya Hotman Paris. Hotman mengungkap sejumlah kejanggalan.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika mengatakan, tersangka menjanjikan keuntungan untuk keluarga Winda Earl sebanyak 9,25 persen dari hasil membuka tabungan koran. Hal itu kemudian yang membuat keluarga Winda tertarik.
“Memberi janji atas tabungan berjangka dengan bunga 9.25 persen pertahun sehingga korban tergerak hatinya untuk menabung di Maybank,” kata Helmy kepada kumparan lewat pesan singkatnya, Rabu (11/11).
Atlet e-sport, Winda D. Lunardi alias Winda Earl di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (5/11). Foto: Anita Permata Dewi/Antara Foto
Helmy menyebut, identitas tersangka bernama Albert. Tersangka saat ini telah ditahan oleh Kejaksaan Negeri Tangerang.
“Tersangka Albert selaku Kepala Cabang Cipulir,” ujar Helmy.
Sebelumnya, Atlet Esport Winda Earl meminta pertanggungjawaban Maybank atas raibnya uang tabungannya Rp 22 Miliar. Uang tersebut dikuras habis Kepala Maybank Cipulir berinisial A.
ADVERTISEMENT
“Saya pribadi ya jawabannya simpel ya saya ingin secepatnya uang saya kembali,” kata Winda di Hotel The Falatehan, Jakarta, Senin (9/11).
Di sisi lain, pengacara Maybank, Hotman Paris Hutapea mengatakan, tidak bisa begitu saja mengganti uang Winda. Sebab, kasus ini berbeda. Maybank menemukan sejumlah kejanggalan dari kasus ini. Karena itu, mereka menunggu keputusan pengadilan sebelum mengambil sikap.
"Itulah alasannya Maybank menunggu proses hukum, karena ini bukan pembobolan normal seperti kasus Malinda Dee. Kalau itu kan langsung diambil dari rekening nasabah," ujar Hotman dalam jumpa pers di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Senin (9/11).
"Tapi kalau melihat keanehan tersebut dan melibatkan rekening lain, bagaimana sikap bank seharusnya? Kan harus diselidiki dulu siapa yang terlibat," tambah dia.
ADVERTISEMENT