Beda Reaksi Prabowo Sikapi Hasil Quick Count Pilpres 2014, 2019, dan 2024

15 Februari 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02 Prabowo Subianto memeluk cawapres Gibran Rakabuming Raka usai pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto memeluk cawapres Gibran Rakabuming Raka usai pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prabowo Subianto barangkali merupakan orang yang paling gigih ikut pemilihan presiden. Bagaimana tidak, ia tercatat sudah empat kali maju di pilpres: 2009, 2014, 2019, dan terbaru 2024. Tiga di antaranya, ia maju sebagai calon presiden bersama tiga tokoh berbeda.
ADVERTISEMENT
Pada Pilpres 2014 Prabowo maju bersama Hatta Rajasa, Pilpres 2019 bersama Sandiaga Uno, dan Pilpres 2024 bersama Gibran Rakabuming Raka. Ada satu hal yang menarik dari tiga pilpres ini: Prabowo sama-sama mendeklarasikan kemenangan dan mengucap syukur di hari pertama pencoblosan.
Deklarasi kemenangan ini dilakukan oleh Prabowo berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei. Sayangnya, meski sudah mengucap syukur, di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 Prabowo sama-sama kalah dari Jokowi.
Kini di Pilpres 2024, Prabowo maju bersama anak sulung Jokowi, Gibran. Usai pencoblosan pada Rabu, 14 Februari 2024 pun, ia kembali menggelar syukuran karena "merasa sudah menang berdasarkan hasil quick count".
Namun ada yang berbeda dari momen syukuran ini. Apa saja?
ADVERTISEMENT

Pilpres 2014

Prabowo Subianto (kiri) dan pasangannya Hatta Rajasa (kanan) melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat kampanye di Jakarta pada tanggal 22 Juni 2014. Foto: Romeo Gacad/AFP
Pada Pilpres 2014, Prabowo maju untuk pertama kalinya sebagai capres bersama mantan menteri dan Ketum PAN saat itu, Hatta Rajasa. Usai pencoblosan yang digelar pada 9 Juli itu, Prabowo dan Hatta berkumpul di rumah mendiang ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, di kawasan Jakarta Selatan.
Di sana mereka memantau hasil itung cepat dari berbagai lembaga. Saat itu, setidaknya ada empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta; yaitu Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Survei Nasional. Itu pun angkanya tak terpaut terlalu jauh dari lawan tandingnya, Jokowi-Jusuf Kalla (JK), dengan selisih di bawah 2% saja.
Saat itu data yang masuk baru sekitar 80%. Sekitar sore hari, Prabowo menggelar konferensi pers dengan ditemani wakilnya, serta sejumlah politikus partai Koalisi Merah Putih yang merupakan pendukungnya. Di sana, Prabowo mendeklarasikan kemenangannya.
ADVERTISEMENT
"Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan. Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia," kata Prabowo saat itu.
Usai mendeklarasikan kemenangannya, Prabowo lalu melakukan sujud syukur di pelataran rumah mendiang ayahnya dan diikuti oleh rekan-rekan koalisinya. Tak ada panggung, tak ada musik meriah, yang ada hanya lantai semen dan teriakan Allahu Akbar serta yel-yel kemenangan yang dikumandangkan pendukung Prabowo-Hatta.
Namun deklarasi itu kandas setelah KPU mengumumkan hasil perhitungan manual yang telah mencapai 100%. Prabowo-Hatta hanya mendapatkan 46,85%; dan kalah melawan Jokowi-JK yang mendapat 53,15%.
ADVERTISEMENT

Pilpres 2019

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama Cawapres Sandiaga Uno mengangkat tangan saat mendeklarasikan kemenangannya. Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Di pilpres berikutnya, Prabowo kembali maju. Kali ini ia ditemani oleh rekan satu partainya, Sandiaga Uno, yang saat itu harus melepaskan jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang belum paripurna ia laksanakan.
Usai pemilu yang digelar Rabu, 17 April itu, Prabowo mengumpulkan cawapres serta partai-partai koalisi pendukung di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, untuk memantau hasil survei. Setelah itu, sekitar pukul 16.50 WIB, Prabowo keluar untuk memberikan pernyataan pers.
Sebenarnya, beberapa lembaga survei telah menunjukkan kemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun Prabowo mengeklaim, ia punya hasil survei internal, dan di survei itu pihaknyalah yang menang.
"Hasil exit poll kita di 5.000 TPS menunjukkan kita menang 55,4 persen, dan hasil quick count menang 52,2 persen," ucap Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Rabu (17/4) sekitar pukul 16.50 WIB.
ADVERTISEMENT
Usai mendeklarasikan kemenangannya, Prabowo lalu memekikkan teriakan takbir tiga kali. Ia lalu mengajak seluruh pendukungnya yang datang untuk sujud syukur. Sebelum sujud, ia bertanya terlebih dahulu kepada guru spiritualnya, Ustaz Sambo, di mana arah kiblat.
"Sebagai Muslim saya menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir. Allahuakbar, allahuakbar, allahuakbar," ujar Prabowo yang diikuti pendukungnya.
Prabowo sebenarnya beberapa kali mendeklarasikan kemenangan dan melakukan sujud syukur. Namun di dua kesempatan pertama, cawapresnya, Sandiaga Uno, tak tampak mendampingi.
Banyak yang menduga, ada pertikaian yang terjadi antara Prabowo dan Sandi. Namun hal ini ditepis oleh pihak Sandi. Ia mengaku tak ikut deklarasi kemenangan Prabowo karena sedang sakit dan sudah 13 jam cegukan tak berhenti.
Di Pilpres 2019 itu pun, berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU, rupanya Prabowo kembali kalah. Ia yang mendapatkan suara 44,5% kalah lagi dari Jokowi yang mendapatkan 55,5%.
ADVERTISEMENT

Pilpres 2024

Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
Pilpres 2024 menjadi kali ketiga Prabowo menjadi capres. Kali ini, ia menggandeng putra sulung Jokowi, mantan rivalnya di dua pemilu sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka. Usai pencoblosan pada 14 Februari 2024, sejumlah lembaga mulai menyiarkan hasil quick count Pemilu 2024.
Hasilnya, Prabowo-Gibran unggul di mayoritas lembaga. Bahkan berdasarkan hasil real count sementara KPU, pasangan nomor urut 02 ini masih unggul cukup jauh dari dua lawannya: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Kali ini, Prabowo terlihat lebih santai. Usai menggunakan hak pilihnya di TPS 033 Bojong Koneng, Hambalang, Prabowo memilih berenang di kolam renang indoor miliknya.
Setelah itu, di siang hari, Prabowo berpindah ke rumahnya yang ada di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Tak lama berselang, elite-elite partai pengusung Prabowo-Gibran pun merapat untuk memantau quick count sementara.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan dua pemilu sebelumnya, pada sore hari, Prabowo tak keluar rumah untuk mendeklarasikan kemenangannya. Ia dan rombongan memilih merapat terlebih dahulu ke Istora Senayan, tempat para pendukungnya menggelar acara nonton bareng quick count.
Di sana, di atas panggung, di hadapan ribuan pendukung yang hadir, Prabowo menyampaikan pidato kemenangannya didampingi oleh Gibran. Ia memulai pidatonya dengan menyapa satu per satu tokoh, termasuk mantan istrinya, Titiek Soeharto.
Beberapa kali pidato Prabowo terhenti karena sorakan para pendukung. Ia bahkan sempat melontarkan guyonan, hingga memamerkan tiga ajudannya yang masih single.
Usai pidato, ia memberikan kesempatan kepada Gibran untuk menyampaikan pidato politiknya juga. Sebelum mengakhiri pidato kemenangan, Prabowo yang tampak ceria itu sempat menggoda para pendukung yang terus berteriak memintanya joget---jargon baru yang ia gaungkan di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Joget! Joget! Joget!" teriak para pendukungnya.
"Kita berdoa dulu ya. Maunya joget aja itu," ucap Prabowo yang dibalas dengan riuh rendah pendukungnya.
Pidato kemenangan Prabowo pun diakhiri dengan alunan musik "Oke Gas". Ia langsung memamerkan kebolehannya berjoget di bawah taburan kertas confetti yang memeriahkan suasana.
Hingga saat ini KPU masih menghitung suara yang masuk. Namun berdasarkan hasil sementara, Prabowo-Gibran masih unggul di atas 55%; sedangkan Anies-Muhaimin di angka sekitar 25%; dan Ganjar-Mahfud di angka sekitar 15%.