BNPT soal Khilafatul Muslimin: Ajarkan Untuk Benci Negaranya Sendiri

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menghadiri Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional Bersama 90 Santri. Foto: Humas BNPT

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menanggapi adanya sekolah yang terafiliasi dengan ormas Khilafatul Muslimin.

Dia mengatakan, hal ini merupakan kejahatan yang sangat serius. Sebab di dalamnya secara sistematis diajarkan untuk memusuhi negaranya sendiri.

"Kita diajarkan ulama untuk kecintaan negara sebagian dari iman dalam rangka melawan kolonialisme. Ideologi yang sekarang beredar mengajarkan bangsa membenci bangsanya sendiri, ini tidak mungkin," ujar Boy dalam jumpa pers soal Ideologi Kontemporer di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6).

Boy menuturkan, hal ini kemudian menjadi salah satu fokusnya untuk melakukan langkah mitigasi. Termasuk koordinasi dengan kementerian terkait guna mengatasi masalah itu.

"Kita koordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mencari langkah terutama kegiatan pembimbingan lanjutnya," kata Boy.

BNPT gelar jumpa pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Sebab, generasi penerus bangsa yang mendapat pendidikan di sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin perlu diberikan penjelasan dengan baik. Termasuk alasan soal penutupan sekolah itu.

"Anak-anak itu harus kita urus, kita beri penjelasan yang baik, beri saluran pendidikan yang dapat dilakukan negara, kita koordinasi dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat agar mereka yang sekolahnya ditutup dapat dicari solusi sekolah yang baik," pungkasnya.

Polda Metro Jaya sebelumnya menemukan ada 25 sekolah yang terafiliasi dengan ormas Khilafatul Muslimin. Sekolah tersebut mengajarkan dan menyebarkan paham khilafah ke peserta didiknya.