Cerita JK soal Ismail Haniyeh Ingin ke RI: Retno Setuju Asalkan dengan Fatah

9 Agustus 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wapres ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, mengakui pernah membicarakan perihal rencana lawatan mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh ke Indonesia dengan Menlu Retno Marsudi.
ADVERTISEMENT
JK bertemu Haniyeh beberapa saat sebelum tewas di Iran pada akhir Juli lalu. Setelah bertemu Haniyeh, JK menemui Retno demi membahas niatan Kepala Biro Politik Hamas itu ke Indonesia.
Pada podcast diptalk yang tayang di YouTube kumparan, JK mengungkapkan pada dasarnya Retno terbuka dengan keinginan Haniyeh itu.
DipTalk bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
"Ya, dia menanyakan kemungkinan, ini saya bicarakan dengan Ibu Retno, dan Ibu Retno setuju juga kalau bersama-sama dengan Fatah Sebagai pemerintahan bersatu itu," kata JK pada podcast Diptalk kumparan.
"Jangan lupa yang Dubes Palestina di sini kan adalah (dari) Ramallah. Yang mewakili PLO. Jadi artinya Fatah. Jadi karena itu (Menlu Retno) mau berdua," sambung dia.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (8/2/2024). Foto: Dok. Tim Media JK
Saat ini pemerintahan di Palestina terbagi dua. Tepi Barat dikuasai oleh PLO yang didukung penuh Fatah. Sedangkan Gaza diperintah Hamas.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Palestina terpecah akibat sengketa pemilu 2006. Setelah nyaris 20 tahun terpecah, Hamas dan Fatah menyampaikan niatan bersatu lewat pertemuan rekonsiliasi yang digelar di Beijing 23 Juli 2024 lalu.