Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dinas LH DKI Masih Analisis Air di Teluk Jakarta yang Terkontaminasi Parasetamol
11 Oktober 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah melakukan pengambilan sampel air laut di Muara Ancol dan Muara Angke , pada Sabtu (2/10). Hal ini untuk menindaklanjuti riset BRIN terkait penemuan kandungan paracetamol di perairan tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ini sampel air tersebut sedang dalam proses analisis di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta (Labkesda) untuk diperiksa selama 14 hari.
"Sampai hari ini masih dianalisa di Labkesda," kata Yogi Ikhwan, Kepala Seksi Penyuluhan dan Humas DLH DKI Jakarta , dalam keterangannya, Senin (11/10).
“Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui apakah pencemaran masih berlangsung, mengindentifikasi sumber pencemarannya, sehingga akan ada langkah yang diambil untuk menghentikan pencemaran tersebut,” tutur dia.
Yogi menjelaskan, DLH DKI Jakarta rutin melakukan pemantauan kualitas air laut minimal per enam bulan sekali, berdasarkan 38 parameter yang baku mutunya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Meski demikian, parameter kontaminan jenis Paracetamol tidak diatur secara spesifik.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami berkomitmen untuk mendalami dan menelusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut," ungkap Yogi.
Dilansir dari para peneliti LIPI, secara teori sumber sisa Paracetamol yang ada di perairan teluk Jakarta dapat berasal dari tiga sumber. Yaitu ekresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi.
===
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews