Dinkes DKI: Sudah 2 Bulan Positivity Rate 0,6%, Semoga Terus Turun

12 November 2021 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Temuan kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta memang cenderung mengalami penurunan. Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti mengatakan saat ini angka positivity rate di Jakarta berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh WHO.
ADVERTISEMENT
“Sekarang positivity rate di Jakarta selama 2 bulan terkahir ada di angka 0,6 persen, kami harap ke depannya angka ini akan terus turun,” kata Widyastuti saat menjadi pembicara dalam Jakarta Investment Forum (JIF) 2021 Jumat (12/11).
Angka ini berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 5 persen.
Dalam acara yang mengusung tema Urban Health, Urban Tourism, Urban Sustainability, and Urban Mobility ini, Widyastuti menyampaikan bahwa Jakarta bisa mencapai titik ini dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai sektor.
“Kami juga menyampaikan bahwa kami berkolaborasi dengan berbagai sektor yaitu pemerintah pusat, TNI, Polisi, RS pemerintahan maupun swasta serta klinik kesehatan,” jelasnya.
Dinkes DKI Jakarta juga semakin menggiatkan program testing, tracing, dan juga vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Warga mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 di Gelanggang Remaja Pulogadung, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
“Kami mengapresiasi masyarakat Jakarta yang kooperatif melakukan tracing setelah kontak dengan kasus positif untuk menekan angka pertumbuhan COVID-19, kami juga melakukan active case finding di berbagai pusat keramaian untuk mendeteksi virus,” lanjutnya.
Active case finding merupakan suatu metode sampling secara acak di tengah masyarakat untuk melakukan tes swab PCR.
Metode ini berguna untuk mendeteksi lebih dini kasus positif COVID-19 yang tidak menimbulkan gejala (OTG).
Selain itu, Widyastuti juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang sudah cepat tanggap menyediakan vaksinasi bagi masyarakat Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita di sebuah sekolah di Jakarta, Jumat (2/7). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat yang cepat tanggap dalam mengambil peran menyediakan vaksinasi di bulan januari 2021, kami sadar bahwa Jakarta sebagai episentrum harus mengambil langkah ini secepatnya,” kata Widyastuti.
ADVERTISEMENT
Widyastuti menjelaskan bahwa Dinkes DKI Jakarta turut melakukan berbagai cara dan strategi untuk memenuhi target vaksinasi di Jakarta termasuk menyediakan layanan vaksinasi di ruang publik.
“Kami tidak hanya melakukan vaksinasi di tempat, kami juga melakukan vaksinasi secara mobile, tidak hanya itu, kami menyadari bahwa masyarakat di Jakarta mobilitasnya tinggi, maka dari itu kami menyediakan pelayanan vaksinasi dari pagi hingga malam hari,” pungkasnya.