Faksi Palestina di Lebanon Tembak Roket ke Arah Israel

11 Oktober 2023 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Roket ditembakkan dari selatan Lebanon menuju Israel, ketika ketegangan meningkat di perbatasan tempat pasukan Israel dan faksi bersenjata di Lebanon terlihat baku tembak selama tiga hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (11/10), sejumlah roket ditembakan menuju Israel pada Selasa (10/10). Kantor berita Reuters yang mengutip sumber keamanan mengatakan, faksi Palestina yang melakukan serangan itu.
Pasukan Israel menanggapi serangan itu dengan tembakan artileri dan sumber tersebut mengatakan sekitar 15 roket diluncurkan dari Lebanon, di mana empat di antaranya berhasil dicegat dan 10 jatuh di ruang terbuka.
"Menanggapi peluncuran yang diidentifikasi dari wilayah Lebanon menuju wilayah Israel, tentara IDF saat ini merespons dengan tembakan artileri," kata militer Israel.
Pasukan Sementara PBB (UNIFIL) di Lebanon mengatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran roket dari selatan Tyre sekitar pukul 17.30 waktu lokal dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Juru bicara UNIFIL mengatakan, pasukannya dikirim ke tempat perlindungan bawah tanah di wilayah tempat roket diluncurkan.
ADVERTISEMENT
Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon Joanna Wronecka mengatakan telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri sementara Lebanon Abdallah Bouhabib, Panglima Militer Joseph Aoun, dan Pejabat Kepala Keamanan Umum Elias Baissari.
"Selama masa sulit yang penuh ketidakpastian bagi negara ini, lebih dari sebelumnya, warga Lebanon membutuhkan keamanan dan stabilitas," katanya di X, yang dulu dikenal sebagai Twitter.
Pertanyaan tentang kemungkinan peningkatan pertempuran antara pasukan Israel dan Hisbullah yang didukung Iran -- yang berbasis di Lebanon telah membayangi perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza selama beberapa hari terakhir.
Sejauh ini, kedua pihak telah menempuh jalur yang hati-hati, dengan tembakan terbatas yang memungkinkan masing-masing pihak menghindari konfrontasi yang berpotensi menghancurkan.
Militan Palestina dari gerakan Jihad Islam berpartisipasi dalam parade militer anti-Israel yang menandai peringatan 36 tahun berdirinya gerakan tersebut di Kota Gaza, 4 Oktober 2023. Foto: Mahmud Hams/AFP
"Apa yang terjadi di sini tampaknya merupakan semacam ketegangan yang tertahan. Lebanon belum menjadi zona perang. Namun, tampaknya ini adalah area operasi. Namun, tampaknya ini juga ruang bagi kedua belah pihak untuk bertukar pesan," kata jurnalis Al Jazeera Ali Hashem dari selatan Lebanon.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan roket-roket itu dicegat oleh sistem anti rudal Israel.
Hisbullah menyatakan dukungannya terhadap Palestina dengan mengatakan "senjata dan roketnya" ada di tangan mereka.
Pada Minggu, mereka menembakkan rudal ke posisi Israel di kawasan Shebaa Farms yang disengketakan di sepanjang perbatasan. Tiga anggota Hisbullah tewas dalam pemboman Israel pada Senin kemarin.
Namun, kelompok yang sebagian besar Syiah itu sejauh ini belum melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dalam perang yang sedang berlangsung.
Pada 2006, Hisbullah dan Israel bertarung selama 34 hari yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas di Lebanon, sebagian besar warga sipil dan 160 orang di Israel yang sebagian besar tentara.