Fakta-fakta Yodi Prabowo Bunuh Diri Versi Polisi

25 Juli 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat. Foto: Dok-Polres Jaksel
zoom-in-whitePerbesar
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat. Foto: Dok-Polres Jaksel
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya menyampaikan hasil penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya editor MetroTV Yodi Prabowo di pinggir tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, 10 Juli lalu. Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, ditemukan sejumlah fakta yang mengarahkan dugaan polisi bahwa Yodi diduga kuat melakukan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-fakta seputar kematian Yodi Prabowo, seperti yang disampaikan Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7);

Polisi Ungkap Misteri Pisau yang Ditemukan Dekat Jenazah Yodi

Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
Ada beberapa analisa yang dilakukan penyidik polisi Polda Metro Jaya untuk mengungkap fakta di balik kematian Yodi Prabowo. Salah satu fakta yang ditemukan adalah, beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia, Yodi sempat membeli pisau di sebuah toko, tak jauh dari lokasi kejadian.
"Bukti pendukung lain yang akan disampaikan adalah tentang pisau dan dari mana datangnya pisau ini. Setelah diselidiki CCTV di Ace Hardware Rempoa, pisau ini memiliki ciri khas khusus, dan yang menjual pisau tersebut hanya di toko tersebut (ACE Hardware)," ujar Ade.
ADVERTISEMENT
Ade mengatakan, CCTV tersebut diambil pada tanggal 7 Juli 2020, pukul 14.21 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan, saat itu hanya satu pisau yang laku transaksinya.
"Dan setelah dicek CCTV nya, yang membeli pisau adalah korban sendiri. Berikut kami perlihatkan screenshot bukti pendukung," ujar Ade sambil memperlihatkan bukti screenshot saat Yodi membayar pisau tersebut di kasir ACE Hardware Rempoa.
Ia mengatakan, ciri-ciri pakaian yang digunakan orang yang membeli pisau, sama dengan baju yang digunakan Yodi saat jenazahnya ditemukan.
"Jadi pisau yang digunakan sebagai alat, dibeli sendiri oleh korban. Selain CCTV, bon belanja da karcis parkir, itu milik korban. Dan korban di sana hanya 8 menit. 2 menit dari mengambil pisau dan membayarnya di kasir. Dari fakta tersebut, hanya satu yang dia cari di toko itu, yaitu pisau," jelas Ade.
ADVERTISEMENT

Yodi Prabowo Diduga Alami Depresi

Pemakaman Editor MetroTV Yodi Prabowo di TPU Sandratex, Ciputat Timur. Foto: Dok. Rizky Adam
Dalam jumpa pers, Ade menyinggung dugaan korban Yodi Prabowo mengalami depresi.
"Ada latar belakang lain yang enggak saya sampaikan apa pemicu depresi masih kita dalami," beber Ade.
Ade menyinggung itu setelah melihat rangkaian data hasil penyelidikan. Ade juga menyinggung kisah cinta Yodi dan pacarnya dan ada orang ketiga berinisial L.
"Konflik di antara mereka selesai," jelas dia.
Ade menyebut beberapa kali korban Yodi Prabowo menyampaikan ke pacarnya S soal hidupnya.
"Kalau saya enggak ada gimana?" kata Ade menirukan ucapan Yodi ke pacarnya.
"Pengertian enggak ada menurut kami meninggal," tegas Ade.

Yodi Sempat ke RSCM, Konsultasi ke Dokter Kulit dan Kelamin

Pemakaman Editor MetroTV Yodi Prabowo di TPU Sandratex, Ciputat Timur. Foto: Dok. Rizky Adam
Fakta ini didapatkan polisi berdasarkan hasil transaksi keuangan yang dilakukan Yodi sebelum meninggal dunia. Ia sempat satu kali berobat ke RSCM, tepatnya ke bagian kulit dan kelamin.
ADVERTISEMENT
"Tentang analisa transaksi keuangan korban, data menggunakan debit BCA untuk bayar ke RSCM. Untuk apa? uang itu untuk pemeriksaan lab dan juga pemeriksaan konsul dokter. Dokter apa? ahli penyakit kulit dan kelamin," kata Ade.
Pengecekan yang dilakukan di rumah sakit, tentunya karena ada keluhan dari seorang pasien, dan terjadinya konsultasi dengan dokter. Ada dugaan Yodi mengidap HIV, tapi hasil pemeriksaan dokter kulit dan kelamin di RSCM tak kunjung diambil hingga ia ditemukan tewas.
"Konsul ahli dokter kulit dan kelamin disarankan pengecekan. Beberapa ada pengecekan. Positif atau enggak HIV, tapi hasil itu sampai korban meninggal belum diambil, tapi ada konsultasi," jelas Ade.

Konflik dengan Kekasih

Pemakaman Editor MetroTV Yodi Prabowo di TPU Sandratex, Ciputat Timur. Foto: Dok. Rizky Adam
Dari fakta penyelidikan yang ditemukan polisi, diketahui Yodi sempat berkonflik dengan pacarnya. Menurut polisi, Yodi mempunyai pacar berinisial S. Ia pun memiliki teman dekat berinisial L. S dan L sempat berkonflik. Namun polisi tidak menjelaskan lebih lanjut perihal konflik itu.
ADVERTISEMENT
Setelah konflik itu, Yodi sempat berulang kali mengulang kalimat yang sama kepada pacarnya.
"Kalau saya tidak ada, bagaimana?" kata Ade, menirukan ucapan Yodi pada kekasihnya.
Polisi menafsirkan bahwa frasa "tidak ada" yang diungkapkan Yodi merujuk meninggal dunia.
"Ini disampaikan berulang kepada S," kata dia.

Positif Konsumsi Amfetamina

Ilustrasi amphetamine Foto: Shutterstock
Dokter Ahli Forensik RS Polri, Arif Wahyono, mengatakan berdasarkan hasil autopsi jenazah, urine Yodi Prabowo positif amfetamina (amphetamine).
Amfetamina termasuk narkoba golongan I berpotensi menyebabkan ketergantungan. Penggunaan amfetamin akan memengaruhi bahan kimia yang ada di otak dan saraf yang berkontribusi terhadap sikap hiperaktif dan kontrol impuls.
Sementara menurut KBBI, salah satu pengertian amfetamina ialah jenis obat yang merangsang sistem saraf pusat yang tadinya digunakan untuk mengobati depresi dan sebagai penekan nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan obat tersebut tak dilarang asalkan berdasarkan petunjuk dokter.
"Screening narkoba di urine (Yodi Prabowo) ada amphetamine positif," ujar Arif dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya.

Yodi Diduga Kuat Bunuh Diri

Ade menyampaikan sejumlah fakta pendukung yang menguatkan dugaan bahwa Yodi Prabowo bunuh diri.
Dari lokasi ditemukannya Yodi semua tertata rapi. Motor terparkir rapi, barang-barang tidak ada yang hilang, dan tidak ada ceceran darah dari motor parkir hingga ke lokasi ditemukannya jasad Yodi.
Kemudian di TKP, ceceran darah dan rambut menunjukkan hanya ada darah Yodi. Termasuk di pisau yang ditemukan di tubuh korban.
Di pisau juga hanya ditemukan sidik jari dan DNA Yodi.
Tak hanya itu, polisi menelusuri dari mana pisau itu. Polisi menemukan pisau itu dibeli oleh Yodi di ACE Hardware.
ADVERTISEMENT
Selain itu, polisi menemukan transaksi Yodi melakukan pemeriksaan di dokter kulit dan kelamin. Dari pemeriksaan, polisi juga menemukan Yodi positif amphetamine.
"Dari beberapa faktor dan penjelasan saksi dan ahli, olah TKP, dan bukti petunjuk yang lain, maka penyidik berkesimpulan diduga kuat korban melakukan bunuh diri. Namun kami akan tetap membuka diri apabila ada fakta lain dan sebagainya. Tapi dari olah TKP, saksi, ahli, bukti pendukung, dan lainnya, kami berkesimpulan diduga kuat korban melakukan bunuh diri," tutup Ade.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: