Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Panitia pelaksana SEA Games 2019 di Filipina mendapat kritik tajam dan kecaman dari berbagai pihak. Masalah seperti selesainya venue SEA Games, transportasi, dan layanan makanan, menjadi sorotan baik di dalam maupun luar Filipina.
ADVERTISEMENT
Persoalan demi persoalan pada pelaksanaan SEA Games 2019 berujung mencuatnya, dugaan inkompetensi dan korupsi.
Panitia pelaksana dituding tidak becus menangani SEA Games 2019. Setelah mendapat sejumlah kritikan bertubi-tubi, pemerintah Filipina akhirnya mengakui memang terdapat sejumlah dalam persiapan SEA Games.
"Para kritikus ada benarnya. Memang ada yang salah dengan persiapannya," kata juru bicara kepresidenan Filipina Salvador Panelo dikutip dari ABS-CBN, Kamis (28/11).
Meski begitu, Panelo meminta kepada masyarakat khususnya warga Filipina agar tidak terus menyalahkan panitia. Panelo meminta agar warga Filipina memberikan dukungan kepada atlet yang akan bertanding.
"Atlet lokal kami pantas mendapatkan dukungan. Mari kita sambut tamu asing dengan keramahan hangat yang kita kenal," katanya.
Selain itu Panelo menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran tersebut. Ketua DPR Filipina, Alan Peter Cayetano, yang memimpin PHISGOC ( Komite Penyelenggara Pertandingan Olahraga Asia Tenggara Filipina) pada SEA Games 2019 juga akan diinvestigasi.
ADVERTISEMENT
"Mengingat karakter Presiden (Rodrigo Duterte) ini, tidak ada masalah persahabatan di sini. Dia (Duterte) memecat orang-orang yang dekat dengannya. Mungkin (jika ada) penyimpangan, korupsi, korupsi, dia (Alan) akan bertanggung jawab," tutur Panelo.
Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR Filipina, Cayetano merupakan lawan Duterte dalam Pemilu 2016. Setelah itu, Cayetano diajak menjadi sekutu Duterte dan ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri.
Kemudian saat digelar Pemilu, Cayetano memutuskan untuk maju hingga akhirnya terpilih menjadi anggota DPR. Setelah itu ia memutuskan mundur dari posisinya sebagai Menlu Filipina.