Gerindra Bantah Langgar Kesepakatan PKS soal Wagub DKI: Setahun Macet

8 November 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka acara Konser Akbar Monas 2019, Jakarta, Minggu (8/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka acara Konser Akbar Monas 2019, Jakarta, Minggu (8/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra membantah telah melanggar kesepakatan dengan PKS karena mengajukan 4 nama lain sebagai Wagub DKI. Sebab, sejak awal Gerindra sudah menyepakati jatah Wagub DKI untuk PKS.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD Gerindra DKI, M. Taufik, menegaskan partainya tidak mencederai kesepakatan yang telah dibuat. Namun, Gerindra mengajukan nama lagi karena ingin segera proses pemilihan Wagub DKI segera rampung.
"Enggak ada ingkar janji, apa ingkar janji? Enggak ada yang ingkar janji, kita ini itu sudah tanda tangan itu pengajuan yang pertama. Ini kenapa gini? Karena kita lihat setahun macet masa mau kita biarin? Ingkar janjinya di mana?" kata Taufik kepada wartawan, Jumat (8/11).
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra, M Taufik Foto: Herasmaranindar/kumparan
Alasan Gerindra mengajukan empat figur baru karena sudah setahun lebih pembahasan wagub tidak mengalami kemajuan. Sejak Sandiaga Uno mundur untuk maju Pilpres 2019, pihaknya menilai belum ada sosok pengganti yang tepat.
"Kemudian kita melihat setahun ini macet. Kalau macet mestinya secara apa? Ini harus kita evaluasi dong. Macetnya kalau evaluasi itu kan cuma dua pendekatannya, satu pada figur, dua pada komunikasi. Di DPRD enggak cuma Gerindra sama PKS, ada fraksi lain gitu," jelas Taufik.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi Gerindra di DPRD juga menegaskan polemik posisi wagub DKI bukan semata-mata masalah jatah untuk PKS. Targetnya, posisi pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan sudah harus terisi pada 2020 mendatang.
"Ini kan bukan soal jatah-jatah, kita sudah sepakat kita kasih ke PKS kemarin, tapi kemudian enggak jalan kita mau apain? Kenapa sih enggak mau berani mengoreksi diri? Itu mestinya kita koreksi secara terbuka," tegas Taufik.
Dari empat nama yang diajukan Gerindra, Taufik menyebut belum ada respons apa pun dari PKS.
"Ya kita kirim ke PKS, tinggal PKS yang milih, (tapi) belum (ada jawaban PKS)," tutup Taufik.
Dua Kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Foto: Facebook/@H. Agung Yulianto SE, Ak. MKom
Gerindra sebelumnya mengajukan 4 nama baru sebagai calon Wagub DKI pengganti Sandi. Mereka adalah Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, Ketua DPP Gerindra Riza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah.
ADVERTISEMENT
Padahal, sudah ada 2 politikus PKS yang disepakati menjadi cawagub, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun, hingga kini proses pemilihan masih mandek.