Giliran Taiwan Serang China: Kalian Tak Pantas Mewakili Kami di WHO

Seorang pria memegang bendera Taiwan saat perayaan Hari Nasional Taiwan di depan Istana Kepresidenandi Taipe. Foto: AFP/Sam YEH

Belum selesai serangan yang dilancarkan oleh Amerika Serikat ke China terkait pandemi virus corona, kini giliran Taiwan ikut ‘meramaikan’.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menegaskan hanya pemerintah yang dipilih secara demokratis yang bisa mewakili nama Taiwan di tingkat dunia, bukan China. Pernyataan itu menyusul tak dimasukkannya nama Taiwan ke dalam pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akan diselenggarakan pada bulan ini.

Diberitakan Reuters, WHO sebelumnya mengeluarkan Taiwan dari pertemuan tersebut menyusul keberatan China yang menganggap Taiwan merupakan bagian dari provinsinya. Taiwan telah melobi WHO untuk menghadiri pertemuan badan pengambil keputusan WHO, Majelis Kesehatan Dunia (WHA), meski China akan menghambat upaya tersebut.

Kepala bagian hukum WHO, Steven Solomon, mengatakan pihaknya mengakui Republik Rakyat China sebagai satu-satunya representasi resmi dari China. Hal itu sesuai dengan kebijakan PBB semenjak 1971.

Juru bicara Kemlu Taiwan Joanne Qu mengatakan keputusan 1971 itu hanya berlaku menyoal isu yang terkait dengan China, bukan Taiwan. Keputusan itu juga tak menjamin China memiliki kekuatan untuk mewakili Taiwan secara internasional.

“Hanya pemerintah yang dipilih secara demokratis yang bisa mewakili 23 juta rakyat Taiwan di komunitas internasional,” ucap Qu.

“Jangan biarkan intervensi politik China menjadi batu sandungan untuk dunia bersatu melawan virus corona,” lanjutnya.

Taiwan sejatinya sempat menghadiri WHA sebagai pengamat dari 2009-2016 ketika hubungan mereka dengan China menghangat. Akan tetapi, China kemudian melarang keikutsertaan Taiwan setelah terpilihnya Tsai Ing-wen sebagai presiden melalui Pemilu, yang dianggap sebagai tindakan separatis.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Foto: AFP/Sam Yeh

China mengatakan Taiwan hanya bisa ikut serta dalam WHO di bawah mereka yang dikenal kebijakan ‘satu China’. Dalam kebijakan itu, Taiwan harus menerima menjadi bagian dari China, yang ditentang oleh pemerintah di bawah Tsai.

Upaya yang dilakukan Taiwan untuk bisa berpartisipasi sebagai pengamat di WHA datang dari AS. Hal itu dipercaya sejalan dengan tudingan AS yang menilai WHO sangat Chinasentris.

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

***

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.