Hasil Olah TKP: Mahasiswa UI Jatuh, Lalu Tertabrak Mobil Pensiunan Polisi

28 November 2022 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/11/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/11/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi akhirnya membeberkan hasil olah TKP kasus dugaan tabrak lari yang menewaskan mahasiswa UI, Muhammad Hasya Atallah di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ia tertabrak mobil purnawirawan Polri, AKBP Eko Setia Budi, eks Kapolsek Cilincing, pada 6 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
"Kalau keterangan sementara yang saya terima kan si motor ini oleng, ban motor selip jatuh baru berbenturan dengan mobil," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/11).
"Dari hasil pemeriksaannya saat ini adalah pada saat kendaraan yang dikemudikan oleh Pak Eko, ini hasil oleh TKP ya. Nah pada saat itu kan hujan licin, kecepatan tinggi. Kendaraan yang ditumpangi oleh Hasya ini oleng jatuh terus ngantem kendaraan depannya," kata Latief jelas dia.
Latif mengatakan, Eko sendiri telah diamankan dan diperiksa urinenya untuk memastikan saat kejadian ia tak di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Namun hasilnya normal.
"Pak Ekonya semuanya kejadian waktu itu tidak cek urine wong Pak Eko dalam keadaan istilahnya berjalan normal. Waktu itu mungkin tidak perlu dilakukan cek urine karena normal. Kecuali kayak dia oleng sendiri itu," ucap Latif.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tabrak lari. Foto: Jan H Andersen/Shutterstock
"Ini kan jalan normal, tiba-tiba ada kendaraan yang informasinya jatuh, terus berbenturan dengan kendaraannya yang dikemudikan oleh Eko ini. Tapi kita masih akan lihat," sambungnya.
Latif juga menegaskan pihaknya sama sekali tidak berupaya melindungi Eko dalam kasus ini. Sebaliknya, dia justru menghargai proses mediasi di antara keduanya yang disebut sedang berlangsung.
"Sama sekali kami tidak melindungi, ini enggak benar, karena kita itu mau menghargai mereka mau mediasi itu aja. (Makanya kasusnya) menjadi agak lama. Nah, kami sebenarnya menunggu mediasi itu. Tapi mediasi berjalan tiba-tiba ada berita viral," ungkapnya.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman (kiri). Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro
Sebenarnya pihak keluarga korban dengan terduga pelaku sudah mengadakan upaya mediasi dan prosesnya sedang berjalan. Namun, dia terkejut lantaran secara tiba-tiba pihak keluarga korban justru melontarkan pernyataan terkait lambatnya proses hukum.
ADVERTISEMENT
"Iya, karena kami masih menunggu sebetulnya, tiba-tiba ada berita viral kami juga kaget, sedangkan kami, katanya, baru mediasi. Setelah itukan seharusnya hasil mediasi disampaikan ke kami. Nah inilah yang kami mohon maaf kami mungkin ada kesalahan dari kami mohon maaf," kata Latief.
"Tapi tentunya proses ini tidak ada kami tutup-tutupi dan ini akan kita proses secara detail sekali. Makanya kenapa terlambat ya itu, kita ngasih kesempatan buat mediasi tapi tiba-tiba viral," imbuhnya.