Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya sudah melakukan tes urine terhadap Muhammad Farid Andika, pengemudi Toyota Fortuner yang mengacungkan pistol berjenis air softgun di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
"Hasil tes urine negatif," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya , Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (5/4).
Saat ini co-founder perusahaan teknologi finansial restock.id tersebut sedang menjalani pemeriksaan dan telah ditahan polisi. Polisi akan melakukan gelar perkara siang ini untuk kasus ini.
"Siang ini gelar perkara soal kecelakaan lalin. Yang bersangkutan sudah ditahan untuk pelanggaran UU Darurat," kata Yusri.
Polda Metro Jaya telah menetapkan Muhammad Farid Andika sebagai tersangka. Yusri memastikan Farid bukan merupakan anggota Perbakin atau sejenisnya. Hal ini terkait ditemukannya identitas kartu tanda anggota cabang olahraga menembak.
Yusri menyebut, hal itu sudah tak berlaku. Oleh karena itu tersangka dinyatakan tak memiliki izin menyimpan airsoft gun.
"Perbakin enggak keluarkan kartu seperti apa yang dimiliki oleh MFA, karena perusahaan cabang menembak yang mengeluarkan sudah tutup sehingga dianggap airsoft gun tersebut itu tidak ada izin," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Minggu (4/4).
ADVERTISEMENT
Farid ditangkap usai kedapatan mengacungkan pistol. Muhammad Farid Andika sempat terlibat adu mulut dengan sejumlah pengendara motor termasuk yang berjaket ojol.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.