Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
KPK telah melakukan penahanan terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (20/2). Ia ditahan usai diperiksa oleh penyidik sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Adapun Hasto dijerat sebagai tersangka KPK dalam dua perkara, yakni dugaan suap komisioner KPU RI dan dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
Setelah resmi menahan Hasto, lantas bagaimana dengan nasib Masiku yang belum kunjung diringkus?
"Sampai saat ini, penyidik masih berusaha secara maksimal untuk memastikan keberadaannya [Harun Masiku] dan tetap berusaha untuk bisa melakukan penangkapan," ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/2).
Setyo menekankan, bahwa pihaknya terus berupaya mencari sang buron legendaris itu. Ia pun memohon doa kepada masyarakat agar bisa sesegera mungkin menangkap Masiku dan dilakukan penahanan.
"Kami semuanya tentu dari KPK memohon restu, memohon dukungan dari seluruh masyarakat untuk bisa memberikan informasi mana kala masyarakat mengetahui keberadaan yang bersangkutan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Setyo juga menyatakan bahwa jejak Harun Masiku masih belum diketahui hingga saat ini.
"Kemudian jejak [Harun Masiku], ya, ini juga kami sampaikan bahwa jejaknya sampai dengan hari ini belum diketahui," tuturnya.
Kendati demikian, Setyo menegaskan bahwa hal itu tidak membuat penyidik menyerah dalam memburu sang buron.
"Namun, tidak mengendurkan upaya dari seluruh penyidik, dan pastinya dari seluruh pegawai KPK untuk berusaha mengetahui dan mendapatkan [Masiku]," tegasnya.
"Ini merupakan sebuah target bagi kami untuk bisa mengetahui, mendapatkan, dan upaya terakhir pastinya nanti akan dilakukan proses penangkapan," kata dia.
Terkait Masiku yang gagal ditangkap oleh KPK, Setyo menyebut bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diduga membantu pelarian Masiku. Serangkaian upaya yang dilakukan Hasto disebut menyebabkan Masiku tak berhasil diringkus.
ADVERTISEMENT
Perbuatan itu yang membuat Hasto kemudian dijerat sebagai tersangka, salah satunya terkait dugaan perintangan penyidikan kasus Masiku.
Setyo mengatakan bahwa pada 8 Januari 2020, Hasto memerintahkan bawahannya bernama Nur Hasan untuk menghubungi Harun Masiku untuk merendam ponselnya ke air dan melarikan diri. Hal inilah yang membuat Harun berhasil kabur.
"Atas perbuatan tersebut, menyebabkan Harun Masiku tidak dapat ditangkap dan melarikan diri sampai dengan saat ini," imbuh dia.
Kemudian pada 6 Juni 2024, lanjutnya, Hasto juga meminta stafnya bernama Kusnadi agar menenggelamkan HP-nya agar tidak ditemukan KPK. Saat itu, Hasto akan menjalani pemeriksaan oleh KPK.
Kusnadi sempat membantah pernyataan KPK tersebut. Kusnadi hadir di Gedung Merah Putih KPK mendampingi Hasto yang diagendakan diperiksa oleh penyidik lembaga antirasuah terkait Harun Masiku.
ADVERTISEMENT
Adapun Hasto dijerat sebagai tersangka KPK dalam dua perkara, yakni dugaan suap komisioner KPU RI dan dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku.
Hasto sempat mengajukan praperadilan atas status tersangkanya tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto tidak menerima permohonan tersebut. Sebab dinilai tidak memenuhi unsur formil.
Hakim menjelaskan bahwa Hasto mempersoalkan dua sprindik yang mendasari penetapan tersangka KPK dalam satu permohonan praperadilan. Seharusnya diajukan dalam dua permohonan.
Atas putusan itu, Hasto kemudian kembali mengajukan praperadilan dalam dua permohonan. Sidang perdana sudah dijadwalkan oleh PN Jaksel pada 3 Maret 2025 mendatang.
Namun, KPK tetap memanggil Hasto untuk diperiksa sebagai tersangka. Lembaga antirasuah menyatakan bahwa praperadilan tidak menghalangi proses penyidikan. Kini, Hasto sudah ditahan penyidik.
Kasus Hasto
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam dua perkara. Pertama, yakni tersangka kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) eks Caleg PDIP Harun Masiku dan dugaan perintangan penyidikan.
ADVERTISEMENT
Dalam perkara dugaan suap, Hasto diduga menjadi pihak yang turut menyokong dana. Ia dijerat sebagai tersangka bersama Donny Tri Istiqomah selaku orang kepercayaannya.
Suap diduga dilakukan agar Harun ditetapkan sebagai anggota DPR melalui proses PAW. Caranya adalah dengan menyuap Komisioner KPU saat itu Wahyu Setiawan. Nilai suapnya mencapai Rp 600 juta.
Suap itu diduga dilakukan oleh Hasto bersama Donny Tri Istiqomah, Harun Masiku, dan Saeful Bahri. Suap kemudian diberikan kepada Agustiani Tio F dan juga Wahyu Setiawan.
Sementara itu, terkait dengan perkara dugaan perintangan penyidikan, Hasto melakukan serangkaian upaya seperti mengumpulkan beberapa saksi terkait Masiku dengan mengarahkan para saksi itu agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.
Tidak hanya itu, pada saat proses tangkap tangan terhadap Masiku, Hasto memerintahkan Nur Hasan—seorang penjaga rumah yang biasa digunakan sebagai kantornya—untuk menelepon Masiku supaya merendam HP-nya dalam air dan segera melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 6 Juni 2024, atau 4 hari sebelum Hasto diperiksa sebagai saksi terkait Masiku, ia juga memerintahkan stafnya yang bernama Kusnadi untuk menenggelamkan HP milik Kusnadi agar tidak ditemukan oleh KPK.
Atas perbuatannya, Hasto dijerat dengan Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau Pasal 5 Ayat 1 huruf b dan Pasal 21 atau Pasal 13 UU Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP