Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ikut Demo Tolak RUU Pilkada, Andovi da Lopez Dapat Pesan Dituduh Jadi Provokator
22 Agustus 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
YouTuber Andovi da Lopez mendapat pesan dari seseorang yang mengaku dari pihak kepolisian. Ia dituduh akan membuat onar dalam aksi unjuk rasa penolakan pengesahan RUU Pilkada.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Andovi saat mengikuti demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/8).
"Gua didakwa sebagai penyebar ajakan aksi kekerasan, padahal dari tadi di sini gua nyantai," kata Andovi. Dia juga membacakan pesan misterius yang masuk di ponselnya, menyuruhnya datang ke "Bareskrim Jakarta Pusat".
Padahal, menurut Andovi, keikutsertaannya dalam unjuk rasa ini semata hanya untuk menyuarakan keresahannya terhadap anggota DPR.
Dia mengkritik Baleg DPR yang mengebut pembahasan RUU Pilkada. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, Baleg DPR telah menyepakati revisi RUU Pilkada untuk disahkan pada esok harinya.
"Menyemangati anggota DPR tercinta yang bisa meeting dengan sangat cepat. Hebat sekali. Gua aja kalau mau ketemu teman gua susah sehari. Iya gak? Lu di mana, bro? Waduh susah. Satu hari bisa meeting, hebat sekali," sindirnya.
ADVERTISEMENT
Andovi yang merupakan lulusan FH UI ini memiliki akun YouTube @skinnyindonesian24 dengan lebih dari 3 juta subscriber. Tak sedikit kontennya mengkritisi kondisi demokrasi/politik yang sedang panas.
Andovi juga membacakan pesan misterius via WA menegaskan kepada pihak kepolisian, dirinya sama sekali tidak memprovokasi untuk melakukan kerusuhan.
"Guys, kepada Bareskrim Jakarta Pusat, saya tidak mengajak apa pun, di sini damai kok. Di sini sama teman-teman cuma menyuarakan keresahan saja," pungkasnya.
Tidak ada kantor kepolisian bernama "Bareskrim Jakarta Pusat". Yang ada Bareskrim Polri yang terletak di Jakarta Selatan.
Akademisi, mahasiswa, hingga buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR hingga Istana Kepresidenan pada hari ini, Kamis (22/8). Aksi di berbagai daerah muncul akibat revisi super kilat RUU Pilkada oleh DPR yang mengabaikan putusan MK.
Updated 25 Agustus 2024, 9:50 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini