Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Jengkel dengan Isu Kemunculan PKI: Gebuk Saja!
17 Mei 2017 17:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menjelaskan kondisi negara terkini kepada para pemimpin redaksi media. Dalam paparannya, Jokowi begitu jengkel dengan suara-suara yang memecah persatuan bangsa, sampai isu kemunculan PKI.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada PKI nongol gebuk saja,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).
Dalam pertemuan selama hampir satu jam itu, awalnya Jokowi bercerita soal kondisi ekonomi Indonesia. Dia menyebut angka pertumbuhan ekonomi sudah baik. Lalu, dia juga sempat menyampaikan soal kondisi jalur TransPapua.
Tak lupa, Jokowi bercerita soal pertemuannya dengan beberapa pemimpin negara lain. Sebagian besar dari mereka banyak yang bertanya soal Pilkada Jakarta. Padahal menurut Jokowi, Pilkada Jakarta hanya satu dari ratusan Pilkada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nah, emosi Jokowi mulai terasa saat bicara soal isu penegakan hukum. Dalam kesempatan itu, Jokowi bercerita perintahnya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk melakukan langkah hukum kepada suara-suara yang memecah belah bangsa. Selama ada fakta dan bukti yang kuat.
Terkait demo, Jokowi menegaskan tak ada larangan karena dijamin konstitusi. Namun bagi mereka yang berdemo namun tidak sesuai aturan, harus ada ketegasan. "Gebuk, gebuk saja," ucapnya.
Sampai tiba saatnya Jokowi bicara soal isu kemunculan PKI. Dia kesal karena isu sempat dikaitkan dengannya, bahkan sampai keluarganya. Ini sudah terjadi sejak masa kampanye Pilpres 2014.
"Saya dilantik jadi Presiden yang saya pegang konstitusi, kehendak rakyat. Bukan yang lain-lain. Misalnya PKI nongol, gebuk saja. TAP MPR jelas soal larangan itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Maaf terakhirnya kok jadi agak emosional. Jengkel soalnya," kata Jokowi saat hendak menutup pengantar diskusinya.
Saat sesi tanya jawab, Jokowi kembali ditanya kenapa menggunakan kata gebuk untuk mendiskripsikan emosinya. Kata gebuk sengaja dipakai Jokowi karena dirinya sudah benar-benar jengkel dengan perdebatan yang terjadi saat ini. Sebagai negara demokrasi dan negara hukum, sebaiknya para pendemo tetap berada di koridor itu.
“Kalau ada yang keluar dari koridor itu istilah yang tepat adalah gebuk, kalau pakai istilah jewer nanti dibilang Presiden nggak tegas," tegasnya sambil mewanti-wanti proses penegakan hukum harus sesuai etika dan moral.
Jokowi sempat menyinggung Elon Musk dan Jack Ma, dua tokoh entrepreneur dunia yang sibuk dengan hal-hal inovatif. Dia menyayangkan masyarakat yang masih sibuk dengan urusan sepele, sementara orang lain sudah sibuk memikirkan kehidupan luar angkasa.
ADVERTISEMENT
“Orang lain sudah bahas mengenai urusan luar angkasa, kita masih debat urusan cantrang,” kata Jokowi disusul tawa.
Di akhir sambutan sebelum makan siang, Presiden meminta agar media ikut berperan untuk tidak menyebarkan kebencian dan perpecahan. Alangkah lebih baiknya bila media memberitakan semangat rakyat di berbagai daerah.
Jokowi mencontohkan ada petani di sebuah desa yang belajar dari YouTube. Hal-hal semacam itu, menurut Jokowi, bila diberitakan akan menumbuhkan semangat kebangsaan.