Kabar Corona Dunia: Tim Kampanye Trump Positif hingga Second Wave di Australia

26 Juni 2020 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis menggunakan masker foto dengan latar Circular Quay di Sydney, Australia. Foto: AFP/PETER PARKS
zoom-in-whitePerbesar
Turis menggunakan masker foto dengan latar Circular Quay di Sydney, Australia. Foto: AFP/PETER PARKS
ADVERTISEMENT
Virus corona (SARS-CoV-2) masih menjadi pandemi di seluruh dunia meski sejumlah negara sudah mulai melonggarkan pembatasan dan lockdown. Saat ini, lebih dari 9,4 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona dengan kasus kematian mencapai 483 ribu lebih.
ADVERTISEMENT
Australia saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus positif virus corona dan diancam terjadinya gelombang kedua. Sementara kasus infeksi di Brasil masih terus melesat hampir mencapai 1,2 juta orang.
Virus corona juga mengancam kampanye Donald Trump setelah pasukan kampanyenya terinfeksi dan tengah menjalani isolasi.
Sejumlah kabar tersebut menjadi berita dunia terkait virus corona pada Kamis (25/6) kemarin. Berikut kumparan merangkum sejumlah kabar terkait virus corona dari berbagai penjuru dunia:
Presiden AS Donald Trump menyapa pendukungnya saat kampanye di Pusat BOK, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS
Pasukan Kampanye Trump Positif Virus Corona
Dua anggota pasukan kampanye Donald Trump di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat, pada pekan lalu dinyatakan positif virus corona. Alhasil, seluruh pasukan kampanye itu akhirnya harus mengisolasi diri.
Kantor Pasukan Keamanan di Tulsa langsung melakukan tracing dan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota pasukan dan staf untuk memastikan penularan virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang-orang memakai masker di dalam pasar makanan laut Jingshen, di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Gelombang Kedua di Beijing Terkendali
Gelombang kedua pandemi virus corona di Beijing, China, dilaporkan telah terkendali. Gelombang kedua terjadi sejak pertengahan Juni, Beijing dikejutkan munculnya klaster penyebaran virus corona di pasar induk Xinfadi.
Total, hingga Kamis (25/6), sudah 256 orang di Beijing terinfeksi corona. Meski sudah terkendali, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap risiko penularan.
Suasana di Pantai Ipanema, di Rio de Janeiro, Brazil, usai pemerintah mengumumkan adanya virus corona, 14 Maret 2020. Foto: REUTERS/Ricardo Moraes
Kasus Positif Corona di Brasil Hampir Capai 1,2 Juta
Kasus virus corona di Brasil masih terus melonjak di Brasil. Kementerian Kesehatan Brasil kembali mencatatkan angka tinggi kasus positif virus corona dalam 24 jam terakhir sebanyak 42.725 per Rabu (24/6).
Sehingga secara kumulatif, virus corona hampir menjangkit 1,2 juta warga Brasil dengan total angka kematian capai 53.830 jiwa.
ADVERTISEMENT
Pengunjung mengenakan masker berjalan di Seaside Heights, New Jersey, Amerika Serikat. Foto: AFP/Kena Betancur
226 Ribu Kasus Kematian di Benua Amerika
Benua Amerika masih menjadi pusat pandemi virus corona. Berdasarkan data WHO, hingga Rabu (24/6), tercatat 226.000 orang di benua Amerika meninggal akibat COVID-19. WHO khawatir angka ini akan terus bertambah.
Amerika Serikat (AS) dan Brasil menjadi dua negara teratas dengan jumlah orang terinfeksi terbanyak di dunia. Tercatat ada 2.366.961 kasus positif di AS. Sementara di Brasil, kini jumlah kasus positif mencapai 1.145.906 orang.
Simulasi jaga jarak disiapkan di ruangan kelas untuk pelajar saat sekolah kembali dibuka di Watlington, Inggris. Foto: Reuters/EDDIE KEOGH
Inggris Hapus Social Distancing di Sekolah Mulai September
Menjaga jarak aman atau social/physical distancing adalah anjuran yang wajib dilakukan masyarakat saat ini di tengah pandemi virus corona.
Namun, Inggris berencana menghapus aturan social distancing di sekolah mulai September mendatang saat para murid kembali bersekolah. Seluruh murid tidak perlu lagi menjaga jarak aman ketika ada di dalam kelas, baik dua meter atau satu meter sesuai anjuran WHO demi mencegah penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun para murid akan diminta untuk fokus membatasi sejauh mana mereka berkerumun baik di luar kelas atau ketika bermain dengan kelompok mereka.
Warga Australia borong tisu toilet di tengah wabah corona. Foto: AFP/William West
Australia Diancam Gelombang Kedua
Jika Beijing, China, mengklaim mampu mengendalikan gelombang kedua pandemi virus corona, namun sebaliknya Australia malah tengah diancam potensi gelombang kedua.
Negara Kangguru itu tengah menghadapi lonjakan kasus harian terbesar pada Kamis (25/6). Pusat penyebaran berada di negara bagian dengan jumlah penduduk terpadat kedua di Australia yakni Victoria.
Dari 36 penambahan kasus baru di seluruh negara, 33 berasal dari Victoria. Jumlah tersebut merupakan penambahan terbesar dalam dua bulan terakhir.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.