Kapolri Setuju Bongkar, Dishub DKI Lanjutkan Polling Desain Jalur Sepeda

17 Juni 2021 9:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pesepeda melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jalur sepeda permanen di Jakarta kembali menjadi sorotan usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit setuju untuk membongkar jalur sepeda permanen. Ini disampaikan dalam rapat bersama Komisi III DPR.
ADVERTISEMENT
Jalur sepeda permanen memang menjadi program Pemprov DKI dalam hal memfasilitasi para pesepeda di Jakarta. Sebab, sejak pandemi penggunaan sepeda di Jakarta meningkat signifikan.
Pemprov DKI melakukan sayembara untuk terus mengembangkan jalur sepeda permanen. Sehingga mendapat desain yang paling ideal.
"Sayembara itu dibutuhkan saat pengembangan jalur sepeda permanen di Jakarta sesuai rencana bahwa pada tahun 2030 akan disiapkan lebih kurang 500 km jalur sepeda," ujar Kadishub DKI Syafrin Liputo di Balai Kota, Jakarta, Jumat (23/4).
"Lewat sayembara ini kita harapkan mendapatkan pembatas ideal melalui sayembara yang dilakukan," kata Syafrin.
Bahkan Dinas Perhubungan DKI baru saja merilis nominasi desain jalur sepeda yang terpilih. Dalam laman polling desain, ada 80 desain jalur sepeda yang dinominasikan.
ADVERTISEMENT
Dalam pembangunannya, jalur sepeda permanen terus menuai pro kontra, salah satunya terkait planter box yang dinilai meningkatkan fatalitas kecelakaan. Namun, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebut bukan berarti jalur sepeda permanen ditiadakan.
"Jadi kerusakannya itu, crash-nya lebih besar dan ini sudah terbukti ada dua kali kecelakaan lalin begitu tabrak planter box kerusakannya lebih besar," kata Fahri.
"Jadi kalau saya ditanya apakah dalam waktu dekat jalur sepeda permanen itu ditiadakan, jawaban saya yang terdekat adalah mengganti dulu planter box itu dengan bahan yang lebih lunak," tambahnya.
Namun meski menuai banyak kritik, Pemprov DKI tetap menggelar Sayembara saat itu. Sampai akhirnya kini terpilih 80 desain untuk diseleksi kembali.
ADVERTISEMENT