Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kasus Mayat Dalam Koper di Bekasi: Keluarga Curigai Suami Korban
26 April 2024 21:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait kematian Rini, sepupu korban, Anjar Gumilar, mengatakan pihak keluarga mencurigai suami korban terlibat dalam kasus itu. Sebab hubungan mereka tidak baik, sedang dalam proses cerai.
"Ada kecurigaan, tapi tidak sepenuhnya ke satu nama. Ada yang mencurigai orang terdekat (suami). Karena almarhum keukeuh enggak mau rujuk, tapi suaminya masih mau berumah tangga," kata Anjar di Bandung, Jumat (26/4).
Masalah itu menimbulkan cekcok antara korban dan suaminya tersebut.
"Kalau pertikaian pernah, tapi lebih cekcok, adu argumen, yang satu mau, yang satu enggak mau," tutur Anjar.
Korban dan suaminya itu sudah pisah rumah selama setahun. Korban sering mengeluh saat suaminya datang ke rumah korban.
"(Cerita masalah) enggak, tapi lebih ngeluh suaminya sering ke rumah. bingung harus gimana lagi, stoplah jangan ke rumah lagi karena statusnya proses cerai," ujar Anjar.
ADVERTISEMENT
Syok Dapat Kabar Korban Meninggal Dunia
Anjar bercerita ia awalnya mengetahui korban tidak kembali ke rumah pada Rabu (24/4) pukul 23.00 WIB. Saat itu ia dihubungi anak korban karena ibunya tidak kunjung kembali dari kerja.
Pada Kamis (25/4) Anjar mencari informasi keberadaan Rini di tempat kerja korban. Dari situlah ia mendapat kabar Rini telah meninggal dunia.
"Awalnya sih tahunya dari kantor pusat almarhum, dikabarin, ngasih info kalau di medsos sudah ada beritanya. Saya lihat kronologi inisial dari korban cocok sama keluarga yang hilang," kata Anjar.
Anjar mengaku syok saat mendapat kabar tewasnya korban. Kedua anak korban juga mengalami hal yang sama.
"Dari situ syok juga atas kejadian yang ada. Kematiannya bisa dibilang mendadak dan kurang wajar," ujar Anjar.
ADVERTISEMENT
Jasad korban telah dimakamkan di TPU Rancacili Bandung, Jumat (26/4). Anjar berharap penyebab kematian korban segera terungkap.
"Dari pihak keluarga pengin hasil dari pengusutan bisa cepet diselesaikan," tuturnya.