Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
KDRT Maut di Jagakarsa: Pelaku dari Aceh, Nikah Siri, 4 Anak Kandung
7 Desember 2023 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Fakta baru kasus kematian empat anak yang dibunuh ayahnya di Kecamatan Jagakarsa , Jakarta Selatan, terungkap. Ketua RT setempat, Yacob, mengatakan pelaku dan istrinya nikah siri.
ADVERTISEMENT
Yacob mengaku sempat meminta kartu identitas mereka, namun tak diberikan dengan alasan nikah siri.
"Saya minta KTP-nya sama Panca [pelaku] enggak dikasih-kasih alasannya nikah di bawah tangan (siri) jadi belum bisa ada KK," kata Yacob saat ditemui di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Menurut Yacob, pelaku berasal dari Aceh, sedangkan istrinya orang Jagakarsa. Keduanya memang dikenal tertutup, sehingga tak banyak warga yang tahu soal aktivitas keluarga itu.
Yacob melanjutkan, pelaku dulunya bekerja sebagai sopir sebelum menjadi pengangguran. Selama menganggur istrinya yang bekerja. Namun, karena keluarga ini tertutup, Yacob mengaku tak ada yang tahu istrinya kerja di mana.
"Emang orangnya enggak pernah sosialisasi, apalagi sama RT," tuturnya.
4 Anak Tewas
Korban tewas yakni dua anak perempuan dan 2 anak laki. Usianya ada yang 6 tahun, 4 tahun, 3 tahun dan 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Salah satu saksi bernama Indra (18) mengatakan, awalnya warga curiga mencium bau busuk dari rumah kontrakan pelaku. Warga pun beramai-ramai mendobrak pintu dan dikagetkan dengan penemuan mayat anak-anak kecil itu.
Kapolres Jaksel, Kombes Ade Ary Syam Indardi, mengatakan saat insiden ini terjadi, ibu korban, D, sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12).
"Ibunya korban juga sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu. Ibunya dirawat lebih dulu sejak hari Sabtu, di RSUD Pasar Minggu," kata Ade di lokasi kejadian, Rabu (6/12).
Ade menjelaskan, kasus KDRT sudah dilaporkan D ke Polsek Jagakarsa. Berdasarkan laporan kepolisian yang masuk, D dirawat karena mengalami KDRT oleh Panca. Saat hendak diperiksa, Panca sempat mangkir dengan alasan masih harus menjaga keempat anaknya.
ADVERTISEMENT
"D selaku korban penganiayaan atau KDRT itu dirawat di RSUD, kemudian saat akan melakukan pemeriksaan, saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS," jelas Ade.
Reporter: Fadhil Pramudya