KDRT Maut di Jagakarsa: Tulisan 'Puas Bunda Tx For All' Didalami Polisi

7 Desember 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan yang ditemukan kepolisian di dalam rumah pelaku percobaan bunuh diri di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan yang ditemukan kepolisian di dalam rumah pelaku percobaan bunuh diri di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Misteri tulisan 'Puas Bunda Tx For All' di lantai rumah kontrakan yang ditempati Panca (40), ayah pembunuh empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bikin geger.
ADVERTISEMENT
Tulisan itu diduga ditulis dengan darah.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan hingga kini pihaknya masih mendalami hal itu. Termasuk mencari tahu apa tujuan Panca menulis itu.
"Masih kami dalami ya itu tulisan siapa, ditulis dengan cara gimana, dan tujuannya apa. Jadi itu masih kami dalami," kata Ade di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Tulisan yang ditemukan di lantai rumah TKP pembunuhan 4 anak oleh ayahnya, di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023). Foto: Dok. Istimewa

Panca Belum Diperiksa

Polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus ini. Sebab, Panca masih dirawat di rumah sakit karena mencoba bunuh diri.
"Masih belum stabil kesehatannya, sehingga apabila nanti sudah stabil kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan. Kemarin sudah dilakukan interogasi awal secara lisan," ungkapnya.
Kasus pembunuhan ini diketahui pada Rabu (6/12). Keempat mayat anak tersebut ditemukan pada pukul 15.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Korban tewas yakni dua anak perempuan dan 2 anak laki. Usianya ada yang 6 tahun, 4 tahun, 3 tahun dan 1 tahun.

Korban Diautopsi

Pantauan lokasi pagi ini, Kamis (7/12) di TKP pembunuhan 4 orang anak yang diduga oleh ayahnya sendiri, di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Empat anak panca yang tewas telah dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati. Proses itu diperlukan untuk mengungkap penyebab kematian mereka.
Kombes Ade Ary mengatakan autopsi sudah selesai. Namun, ia belum mengetahui hasilnya.
"Kita menunggu hasil autopsi, nanti dari hasil autopsi akan tergambar dugaan penyebab kematian," jelasnya.