Kemendagri Bantu Ganti Dokumen Kependudukan yang Rusak Akibat Banjir

3 Januari 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melewati banjir di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap membantu masyarakat yang dokumen kependudukannya hilang atau rusak akibat bencana banjir di Jabodetabek. Ditjen Dukcapil akan membantu menerbitkan ulang atau mengganti dokumen kependudukan milik warga korban banjir.
ADVERTISEMENT
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh telah memerintahkan jajarannya di seluruh Indonesia, terutama di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, untuk bergerak aktif mendata warga yang kehilangan dokumen. Nantinya, dokumen yang hilang atau rusak akan diganti secara gratis.
Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Berkenaan dengan musibah banjir ini, banyak dokumen kependudukan yang hilang dan rusak. Sebagaimana langkah Dukcapil, setiap ada bencana seperti gempa NTB, tsunami di Banten dan Lampung, serta Sulteng, dan lainnya, kita langsung bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen yang hilang, rusak, tersebut dengan gratis," ungkap Zudan dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1).
Dia menegaskan, dokumen kependudukan sangat penting sebagai wujud pengakuan dan perlindungan negara terhadap setiap warganya. Terutama untuk pencatatan peristiwa penting dan kependudukan.
Warga berkativitas saat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Zudan juga memastikan ketersediaan blangko e-KTP saat ini cukup banyak. Ia meminta warga tak perlu khawatir dan akan dibantu pendampingan dari tim Dukcapil Kemendagri.
ADVERTISEMENT
"Kami dari pusat akan memberikan pendampingan seperti biasanya. Tolong segera dilakukan mulai hari ini atau setelah banjir surut," tutupnya.
Salah satu kekhawatiran warga yang terdampak bencana adalah dokumen-dokumen mereka yang rusak. Seperti dalam banjir yang melanda Jabodetabek, tak sedikit warga yang mengeluh karena dokumen mereka basah atau hilang karena hanyut terbawa arus.