Kemhan Ingin Tambah Anggaran Industri Pertahanan: Sedang Dihitung

8 November 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan berencana menambah anggaran industri pertahanan nasional. Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono menilai penambahan anggaran tersebut sejalan dengan tujuan Menhan Prabowo Subianto yang ingin menguatkan pertahanan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Ya, [anggaran industri pertahanan] ditambah. Artinya kita akan berusaha semaksimal mungkin. Yang bisa dilakukan di lokal akan dilakukan," ujar Trenggono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/11).
Trenggono enggan membeberkan detail anggaran yang akan dialokasikan. "[Saat ini penambahan anggarannya] sedang dihitung," kata Trenggono.
Diketahui, pada 2020, Kemenhan mendapat jatah anggaran sebesar Rp 131 triliun. Anggaran itu akan dialokasikan 40 persen untuk gaji pegawai, 30 persen lainnya untuk biaya operasional, dan sisanya untuk biaya modal dengan membeli alutsista luar maupun dalam negeri.
Trenggono memastikan pihaknya akan memprioritaskan industri pertahanan dalam negeri untuk memproduksi alutsista.
"Kasih kesempatan semaksimal mungkin. Kasih kesempatan supaya dia jadi lebih cepat maju. Soal kesempatan saja. Kesempatan kasih order," ungkap Trenggono.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya melalui juru bicaranya, Dahnil Azhar Simanjuntak, Prabowo menegaskan keinginannya untuk mengurangi impor alutsista. Hal itu disampaikan Dahnil terkait kunjungan kerja Prabowo ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Beliau ingin memastikan kesiapan PT Pindad untuk menjadi supplier utama alutsista Indonesia, agar mengurangi impor komponen-komponen alutsista kita. Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, demi mewujudkan kemandirian alutsista di masa yang akan datang," kata Dahnil.