Menhan Prabowo Kunker ke PT Pindad Bandung

6 November 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat terbatas tentang program dan kegiatan bidang politik, hukum dan keamanan di Kantor Presiden. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat terbatas tentang program dan kegiatan bidang politik, hukum dan keamanan di Kantor Presiden. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan jajarannya melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11). Menurut Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono, kunjungan itu dilakukan dalam rangka pengembangan industri pertahanan negara.
ADVERTISEMENT
"Kan kita juga ingin mengembangkan industri pertahanan nasional, supaya kita berperan dan berbicara di kawasan," kata Trenggono saat dikonfirmasi, Rabu (6/11).
Trenggono menuturkan, Kemhan akan melihat sejauh mana perkembangan produk alutsista di PT Pindad. Selain itu, Kemhan juga akan mempelajari masalah dan kendala yang ada di PT Pindad.
Wamenhan Wahyu Sakti Trenggono. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Jadi ini bagian dari, istilahnya, kita mau lihat langsung apa yang terjadi di PT Pindad. Maksudnya itu belanja masalah lah, kalau ada masalah kita mesti lihat," ucap Trenggono.
Sebelum ke PT Pindad, Trenggono mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dan mendengar masukan terkait industri alutsista dari Mabes TNI. Disepakati, industri alutsista dalam negeri harus dikembangkan.
"Sehingga Pak Menteri ajak saya juga, bersama-sama. Kemarin habis di internal, kemudian kita rapat koordinasi dengan kolega kita, Mabes TNI, kita ketemu diskusi bahkan tadi kita diskusi lagi soal kira-kira perkembangan ke depan dari sisi kebutuhan alutsista," ujar Trenggono.
ADVERTISEMENT
Trenggono yakin perusahaan industri milik negara selain PT Pindad bisa ikut membantu mengembangkan alutsista negara. Salah satunya adalah PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
"Kita ada PTDI paling tidak untuk angkutan kita mungkin bisa ke depannya nanti kita lihat," pungkasnya.