Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit di DKI Turun Hingga 55 Persen

3 November 2020 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawat menata tempat tidur di ruang rawat inap kelas tiga Gedung Perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Perawat menata tempat tidur di ruang rawat inap kelas tiga Gedung Perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta mulai menuju ke arah yang baik. Hal ini dilihat dari berkurangnya okupansi tempat tidur di rumah sakit, yang turun hingga 55 persen.
ADVERTISEMENT
"Mengenai kapasitas ruang rawat inap isolasi itu saat ini di bawah 55 persen tingkat keterisiannya. Untuk ICU 58 persen tingkat keterisiannya. Tentu kita enggak berharap ini melonjak, tapi bahwa kapasitasnya ada," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Selasa (3/10).
Penurunan okupansi rumah sakit juga diikuti dengan penurunan okupansi kamar di hotel sebagai tempat isolasi. Bahkan, tingkat okupansi hotel isolasi hanya mencapai 21 persen.
"Isolasi hotel itu tingkat keterisiannya hanya 21 persen sekarang. Kita bersyukur bahwa angkanya menurun. Harapannya nanti tidak meningkat tinggi. Pernah mencapai lebih dari 60 persen," kata Anies.
Pemprov DKI memang tidak berharap ada lonjakan kasus usai libur panjang kemarin. Meski begitu, mereka siap dengan skenario terburuk.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita waspada dan kepada seluruh masyarakat tetap menggunakan masker di mana pun kapan pun, tetap jaga jarak dan cuci tangan secara teratur. Jadi itu imbauan kita terkait penanganan COVID-19," tutup Anies.