KNKT: Pesawat yang Jatuh di BSD Diduga Mau Mendarat Darurat, tapi Terkena Pohon

20 Mei 2024 0:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serpihan pesawat jenis TecnamP2006T, yang dimiliki Indonesia Flying Club dengan nomor lambung pesawat PK-IFP yang jatuh di Lapangan Sunburst, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dievakuasi. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Serpihan pesawat jenis TecnamP2006T, yang dimiliki Indonesia Flying Club dengan nomor lambung pesawat PK-IFP yang jatuh di Lapangan Sunburst, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dievakuasi. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, menyebut pesawat latih jenis Tecnam P2006T dengan nomor pesawat PK-IFP lebih dulu menabrak pohon sebelum jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
ADVERTISEMENT
Soerjanto mengatakan pihaknya menduga pesawat itu hendak mendarat darurat. Tapi pesawat lebih dulu menabrak pohon.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sedang mempelajari alasan pilot mengarah ke kawasan Lapangan Sunburst.
Menurut dia, apabila saat pendaratan kondisi badan pesawat masuk ke area lapangan, dimungkinkan pesawat itu bisa mendarat dengan baik.
Serpihan pesawat yang jatuh di BSD tertancap di pohon, Minggu (19/5/2024). Foto: Reza Aditya/kumparan
"Kalau pesawat dia masuk ke lapangan duluan mungkin aman lah. Dan posisinya kalau tinggi [pesawat], enggak nabrak pohon. Enggak tahu kenapa rendahnya," ujarnya.
Pesawat tersebut awalnya bertolak dari Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten menuju ke Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Beberapa saat setelah mendarat di Tanjung Lesung, pesawat ini terbang kembali menuju Pondok Cabe. Namun, di tengah perjalanan mengalami kecelakaan dan jatuh di BSD.
Proses dramatis evakuasi satu korban terjepit di badan pesawat yang jatuh di lapangan Sunburst BSD Tangsel. Foto: Dok. Basarnas Special Group

3 Orang Tewas

Dalam insiden kecelakaan ini, ada tiga korban tewas. Yakni pilot atas nama Capt Pulu Darmawan, co-pilot Capt Suanda, dan seorang engineer, Farid Ahmad.
ADVERTISEMENT
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigjen Pol Hariyanto membeberkan kondisi tiga korban tewas.
"Luka bakar enggak ada, tapi hanya luka benturan yang sangat keras. Bisa dibayangkan jatuh dengan terbentur," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (19/5).
Hariyanto menyebut, kondisi jenazah korban pesawat itu juga tidak utuh. Namun tidak dijelaskan bagian tubuh mana yang hilang.