Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Komnas HAM kembali menggelar konferensi pers terkait dengan status dan situasi terkini di Wamena , Papua. Dalam temuannya, Komnas HAM menemukan informasi mengenai 10 orang korban tambahan, meski belum 100 persen terkonfirmasi.
ADVERTISEMENT
"Terakhir kami mendapatkan informasi lagi yang cukup kredibel tapi harus konfirmasi ulang lagi yaitu ada 10 orang lagi di luar 33 (korban) itu yang juga tewas," ujar ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan di kantor komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).
Pihaknya sampai saat ini masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak yang berada di Wamena . Menurut mereka, 10 korban ini tidak diketahui karena tidak dibawa ke rumah sakit.
"Ini tidak sempat dibawa ke rumah sakit (10 dugaan korban), mereka langsung dibawa ke kampung halamannya di sana dikebumikan. Sehingga tidak terdeteksi oleh pihak keamanan yang ada di Wamena," tutur Taufan.
Walaupun belum benar 100 persen, ia yakin bahwa informasi mengenai korban-korban ini berasal dari sumber yang valid.
ADVERTISEMENT
"Tambahan data ada 10 lagi tapi tentu saja belum 100% terkonfirmasi kan cuma sumber informasi kami ini menurut kami kredibel sumber informasinya, kami bisa percaya itu," imbuhnya.
Pihaknya mengaku masih akan menelusuri lebih dalam terkait kebenaran info tersebut. Meski begitu konfirmasi mengenai jumlah korban tambahan ini tak bisa cepat dilakukan.
"Mohon maaf kalau crosscheck minggu ini akan repot. karena harus ke kampung yang letaknya di lembah dan juga ke gunung itu kan harus ada persiapan tertentu supaya nanti yang menyelediki pulang gitu," kata Taufan.
Selain itu, Taufan menjelaskan bahwa hingga saat ini situasi di Wamena masih dalam kategori tidak aman. Keadaan perekonomian pun belum stabil seperti semula.
"Suasananya masih cukup mengkhawatirkan mencekam sehingga belum ada ekonomi itu belum normal, kota masih sepi aktivitasnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan sama, Komisioner HAM, Beka Hulung Hapsara, menduga korban ditembak oleh suatu pihak. Namun pihaknya masih akan menelusuri lebih lanjut.
"Ini masih harus diinvestigasi, dicari lagi kebenarannya karena sepuluh orang itu dugaannya tertembak tapi langsung dibawa pulang ke kampung. Tapi ini tidak mudah juga memvalidasi informasi tersebut benar atau tidak," sebut Beka di Kantor Komnas HAM, Jumat (18/10).
Banyak pihak menganggap bahwa guru bernama Riris Panggabean tersebut mengucapkan kata 'kera'. Padahal Riris mengaku dia mengatakan 'keras', bukan 'kera'.