Kongsi PKS-Partai Berkarya untuk Jadi Oposisi

20 November 2019 6:07 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersalaman usai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bersalaman usai jumpa pers di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah elite Partai Berkarya menyambangi DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
ADVERTISEMENT
Mereka yang hadir di antaranya, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putera (Tommy Soeharto), Ketua Dewan Pertimbangan Titiek Soeharto, hingga Sekjen Priyo Budi.
Kedatangan Partai Berkarya itu disambut hangat elite PKS. Hadir Ketua Dewan Syuro Salim Segaf Al-jufri, Presiden PKS Sohibul Iman, hingga Wakil Ketua Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid.
Ini merupakan kedua kalinya PKS menerima kunjungan partai lain usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju rampung, sebelumnya ada Partai NasDem.
Akan tetapi berbeda dengan NasDem, kedekatan PKS dan Partai Berkarya sudah terjalin sejak Pilpres 2019. Keduanya sama-sama mendukung Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. PKS dan Partai Berkarya juga tak masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua DPP PKS, Ledia Hanifa mengatakan pertemuan untuk menjalin kesepahaman tentang demokrasi bermartabat. Dia menegaskan, pertemuan bukan untuk mengajak Partai Berkarya menjadi oposisi, hanya silaturahmi.
ADVERTISEMENT
"Silaturahmi ini bukan untuk narik-narikkin orang ke oposisi. Silaturahmi ini untuk menegaskan bahwa di manapun posisi kita, kita akan tetap berjuang," kata Ledia saat dihubungi sebelum pertemuan, Selasa (18/11).
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Usai pertemuan, Sekjen PKS Mustafa Kamal mengungkapkan tercapai 5 kesepakatan dengan Partai Berkarya dalam menyikapi beberapa isu nasional.
"Dalam silaturahmi kebangsaan yang berlangsung akrab dan bersahabat sebagai sesama partai politik, kedua partai politik telah menyepakati kesepahaman," ucap Mustafa di kantor DPP PKS, Selasa (19/11).
Di antara kesepakatan itu adalah menolak kenaikan iuran BPJS hingga membuka peluang kerja sama di Pilkada Serentak 2020 yang akan digelar di 270 daerah.
Berikut 5 kesepakatan tersebut:
1. Berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat, sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari ancaman komunisme, separatisme, terorisme, radikalisme dan berbagai ancaman tehadap pertahanan dan keamanan negara, bersama tni-polri masyarakat sipil serta seluruh komponen bangsa
3. Memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama dan aktivis.
4. Membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah,dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional khususnya bagi para generasi muda serta bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat dan meringankan beban hidup mereka, di antaranya dengan menolak kenaikan iuran BPJS, tarif dasar listrik, harga BBM, dan lain sebagainya.
5. Membuka ruang kerja sama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dengan mencanangkan kompetisi Pilkada tahun 2020 dengan cara bermartabat dan penuh keberkahan, menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, publikasi SARA, segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis maupun etis, serta meminta kepada pemerintah dan aparat untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur dan adil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Presiden PKS Sohibul Iman berharap Partai Berkarya menjadi penguat parpol yang berada di luar pemerintahan. Terlebih kini banyak parpol berada di kekuasaan.
Walaupun tidak memiliki suara di Parlemen, Sohibul meyakini, Partai Berkarya bisa menjadi salah satu kelompok penekan pemerintah.
"Itu yang kami butuhkan dari Partai Berkarya, mereka memberikan penguatan-penguatan untuk mengkritisi pemerintah, walaupun tentu dari sisi suara mereka tidak punya hak suara. Tetapi, dari sisi opini, pembentukan opini, dan juga pressure kepada pemerintah itu juga sangat bermanfaat," kata Sohibul.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto di DPP PKS, Jakarta, Selasa (19/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Di kesempatan yang sama, Ketum Partai Berkarya Tommy Soeharto mengatakan, di Indonesia memang tidak ada oposisi langsung. Dia menegaskan Berkarya akan tetap berpihak pada masyarakat.
Tommy mengatakan Partai Berkarya akan mendukung program pemerintah yang dinilai baik. Tetapi, dia menegaskan partainya juga akan mengkritik pemerintah jika tak berpihak ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Apa kebijakan yang baik untuk rakyat kami akan mendukung pemerintahan atas kebijakan tersebut. Tetapi kalau tidak baik, tentunya kami akan menyuarakan juga untuk rakyat bagaimana yang lebih baik dan bagaimana solusinya juga untuk kebaikan itu. Itu yang akan kami lakukan dalam waktu-waktu ke depan," kata Tommy.