Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian angkat bicara soal polemik anggaran pengadaan lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar di Pemprov DKI. Menurut Tito, pihaknya tidak bisa mengintervensi selama dana tersebut belum resmi diketok oleh DPRD DKI.
ADVERTISEMENT
"Tahapnya masih di tahap provinsi, kami enggak bisa mengintervensi, paling hanya mengingatkan saja. Mengingatkan tentang prinsip penggunaan anggaran," kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (1/11).
Tito menilai, anggaran lem Aibon yang dipermasalahkan tersebut masih berupa rancangan mentah. Sehingga, jika dianggap bermasalah, menurutnya, masih bisa dibahas lagi di DPRD maupun Kemendagri.
"Di tingkat provinsi itu masih ada pembahasan lagi bisa diulangi oleh bagian perencanaan, setelah itu ada inspektoratnya, untuk melakukan cross-checking," ucap Tito.
"Setelah itu baru masuk ke DPRD dibahas DPRD, kalau nanti sudah dari DPRD diajukan ke Kemendagri, baru Kemendagri memiliki kewenangan untuk melihat, ini apakah menyentuh persoalan tidak," pungkasnya.
Masalah anggaran lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar itu awalnya dicuitkan oleh politikus PSI William Aditya Sarana. Tak hanya itu, dalam rancangan APBD DKI Jakarta 2020 yang diunggah oleh William, terdapat anggaran pengadaan pulpen senilai Rp 123,8 miliar.
ADVERTISEMENT