Mendikbud Nadiem Temui Mensos, Bahas Sinkronisasi Data Penerima KIP

14 November 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) sambangi Mensos Juliari P Batubara (kanan), Kamis (14/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) sambangi Mensos Juliari P Batubara (kanan), Kamis (14/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyambangi Menteri Sosial Juliari P Batubara di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Kamis (14/11). Sebelum bertemu di Kemensos, mereka baru saja mengikuti acara di Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, mereka datang bersamaan menggunakan mobil dinas menteri sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, keduanya langsung melakukan pertemuan tertutup selama satu jam hingga pukul 13.00 WIB.
Setelah pertemuan, Nadiem mengatakan pertemuan ini dalam rangka membahas kolaborasi program-program baik di Kemendikbud maupun Kemensos.
“Arahan Presiden ini adalah agar kami bekerja dan berkolaborasi seperti satu tim, bukan terpecah-pecah, bukan berbagai macam tim, tapi satu tim. Jadinya paradigma bekerja baru ini tentunya harus ada berbagai macam pertemuan bilateral non-bilateral dan lain lain,” kata Nadiem di Kemensos, Kamis (14/11).
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) sambangi Mensos Juliari P Batubara (kanan), Kamis (14/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Nadiem menjelaskan, mereka juga membahas beberapa kebijakan yang saling tumpang tindih dari kedua kementerian. Mulai dari sumber daya manusia, kemiskinan, pendidikan, hingga sinkronisasi data.
ADVERTISEMENT
“Jadi dari situlah, karena banyak sekali overlap di antara kami dari berbagai macam program karena ujung-ujungnya sumber daya manusia ya, kemiskinan mau pun pendidikan itu. Termasuk data yang akan sangat penting lagi integritasnya,” ucap Nadiem.
Pendiri Gojek itu mengatakan, sinkronisasi data ini sangat penting untuk dibahas karena menyangkut dengan penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke depan.
“Kan ada berbagai macam sinkronisasi data, contohnya untuk Kartu Indonesia KIP. Itu kan ada data dari dapur di kami, data dari Kemensos dan lain lain yang harus terintegrasi dengan baik. Berbagai macam program, data itu penting sekali,” jelasnya.
Sementara itu, Mensos Ari mengatakan, sinkronisasi data ini juga membahas data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dengan KIP. Menurutnya, penerima PKH belum sepenuhnya terdaftar sebagai penerima KIP.
ADVERTISEMENT
“Masalah data kita banyak bicara misalnya kita punya data terpadu di mana yang contohnya penerima manfaat Program Keluarga Harapan ternyata belum 100 persen menerima KIP,” kata Ari.
“Kami sudah menugaskan dari masing-masing kementerian satu orang untuk melakukan pemadanan data, melakukan sinkronisasi data. Prinsipnya agar rakyat kita ini lebih sejahtera dan juga anak-anak muda kita ini lebih menjadi berdaya saing tinggi sesuai dengan petunjuk dan arahan Pak Presiden,” pungkasnya.